Wisnu Pratama Iryanto (Foto: Dokumentasi Pribadi) |
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Mahasiswa asal Kebumen, Wisnu Pratama Iryanto, menjadi pemakalah termuda pada Konferensi Nasional Klaster dan Hilirisasi Riset Berkelanjutan III Tahun 2017 yang diselenggarakan LPPM Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat bekerjasama dengan Risetdikti, 20 – 25 November 2017.
Mayoritas pemakalah pada kegiatan tersebut berasal dari kalangan dosen. Keberanian pemuda 19 tahun memaparkan hasil risetnya diantara para dosen pun mendapat apresiasi dari ketua pelaksana konferensi, Elita Amrina, phD.
” Wisnu merupakan pemakalah termuda di konferensi ini, mayoritas pemakalah memang dari dosen. Akan tetapi, saudara Wisnu berani memaparkan hasil riset dengan para dosen. Ini yang patut diberi jempol.” ujar Elita Amrina, phD
Wisnu merupakan mahasiswa semester 3 di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes) yang merupakan pemuda asal Desa Pekunden Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Saat ini, ia sedang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) Kemenristekdikti sampai Januari 2018.
Pada kesempatan ini, riset yang Wisnu presentasikan ialah hasil penelitiannya terkait dana desa. Menurut risetnya, dana desa yang dialokasikan setiap tahun oleh Pemerintah kurang diimplementasikan sesuai proporsi yang diamanatkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Desa hanya menggunakan dana desa untuk infrastuktur dan mengesampingkan kemasyarakatan, pemerintah, dan pemberdayaan.
Rencananya, naskah konferensi dengan tema “Hasil Riset untuk Pembangunan, Khasanah Ipteks, dan Reputasi Perguruan Tinggi” akan dipublikasikan di jurnal tahunan LPPM Universitas Andalas Padang.
Menurut Wisnu, produktivitas mahasiswa di bidang penelitian sangat penting untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Prestasi membanggakan yang diraih Wisnu tak hanya itu saja. Usut punya usut, anak pertama dari 3 bersaudara ini rupanya punya segudang prestasi. Meski bukan berasal dari keluarga dengan ekonomi yang mapan, Wisnu nyatanya mampu berprestasi berkat keseriusannya dalam berjuang. Ayahnya, Maryoto, bekerja sebagai room boy di salah satu hotel di Semarang sedangkan ibunya sehari-hari berjualan ikan asin di Pasar Jatisari, Kebumen.
Pada Maret 2017, Wisnu didapuk menjadi Mahasiswa Berprestasi 3 FH Unnes sekaligus mapres termuda di Unnes (semester 2). Seminggu kemudian, ia menjadi pemakalah di internasional conference Iscombus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Selanjutnya, April 2017, ia kembali mendapatkan kesempatan menjadi pemakalah internasional conference Clinical Legal Education FH Unnes bersama pemakalah lain dari 5 negara.
Di bulan Mei, Wisnu mewakili kampus untuk mengikuti lomba presentasi karya ilmiah di Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur. Ia dan dua rekan setim mendapatkan Juara 2 Se-Indonesia. Oktober lalu, ia pun menyabet gelar Juara 1 Debat Nasional di Universitas Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan.
Yang terbaru, Wisnu menyabet Best Presentation pada lomba presentasi karya ilmiah nasional di Universitas Muhammadiyah Makassar, Oktober lalu.
Wisnu yang juga merupakan Duta Wisata Kabupaten Kebumen 2017 itu memang dikenal sebagai pembicara untuk motivation training dan pelatihan public speaking yang andal. (*)
Reporter : Wisnu | Editor : BK01/mat | Ref : ekspres
Tidak ada komentar:
Posting Komentar