Polisi menggerebek pasangan bertopeng di dalam hotel. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo) |
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Banyak cara dilakukan pasangan mesum yang kedapatan “ngamar” di hotel untuk mengelabui petugas. Itu dilakukan lantaran tak bisa menunjukkan biodata yang membuktikan bahwa mereka pasangan sah.
Kejadian lucu bin unik pun kerap terjadi saat penggerebekan hotel. Ini pula yang terjadi di Kebumen, Jawa Tengah, saat Polres gencar menggelar razia penyakit masyarakat yang biasa disebut Mo-limo, lima pantangan yang diajarkan oleh Sunan Ampel pada masa penyebaran Islam di tanah Jawa.
Mo, secara etimologi diartikan sebagai kata “Moh” yakni ungkapan tidak mau atau menghindari. Lima pantangan yang harus dihindari adalah main atau judi, maling atau mencuri, madon atau selingkuh atau prostitusi, mabok atau minuman keras, dan madat alias narkoba.
Sebanyak tujuh pasangan mesum digulung oleh petugas Polres Kebumen dalam penggerebekan sejumlah hotel. Uniknya, salah satu pasangan mesum yang terciduk menggunakan topeng.
Saat itu, petugas mengetok pintu kamar hotel. Namun, pintu tak kunjung dibuka. Setelah beberapa lama dibumbui dengan ancaman akan didobrak, pintu pun terbuka.
Saat pintu terbuka itu lah, petugas yang menggerebek dibuat geli. Lelaki yang membuka pintu memakai penutup wajah alias topeng. Barangkali ia malu lantaran kedapatan sekamar di hotel bukan dengan pasangan sahnya alias pasangan mesum.
Kendaraan Tersangka Diparkir di Kamar
Uniknya lagi, DA (25), warga Karangsambung, Kebumen itu memarkirkan sepeda motornya di dalam kamar. Diduga, itu adalah trik DA untuk mengelabui bahwa kamar tersebut kosong.
Tetapi, petugas sudah mengantongi kamar-kamar yang berisi tamu. Sebab itu, sewaktu menggedor pintu, petugas yakin bahwa kamar tersebut ada penghuninya. Kedapatan lah DA bersama seorang wanita, SU (50), warga Rowokele.
"Entah apa tujuannya, motor itu berada di dalam kamar. Sehingga dari luar seperti kamar kosong. Namun kita sudah punya daftar, kamar mana saja yang ada tamunya. Jadi tetap kita geledah," ucap Kepala Sub-Bagian Humas Polres Kebumen, AKP Masngudin, Senin, 12 Februari 2018.
Drama untuk mengelabui polisi masih berlanjut. DA yang sudah terpojok mengakui bahwa SU adalah kakaknya. Polisi pun makin terpingkal dibuatnya.
"Niki mbokayu kula pak. Sanes sinten sinten, (Ini mbakyu saya, Pak. Bukan siapa-siapa)," ucap DA, seperti ditirukan oleh Masngudin.
Pasangan Mesum Nekat Mengaku Pasangan Sah
Polres Kebumen menggelenadang tujuh pasangan mesum ke Polres Kebumen. (Foto: Liputan6.com/Polres Kebumen/Muhamad Ridlo) |
Petugas tak lantas percaya dengan ucapan DA. Pasalnya, biodata keduanya berbeda. Maka, pasangan yang berbeda usia rentang 25 tahun itu tetap digelandang ke Polres Kebumen. Adapun sepeda motornya disita sementara sebagai barang bukti.
"Bahkan jika dilihat dari alamat KTP nya, mereka bukan keluarga," katanya.
Tujuh pasangan yang kedapatan pasangan bukan suami istri yang berduaan di dalam kamar hotel kelas melati, Sabtu malam, 10 Februari 2018 lalu pun bakal disidang dengan ancaman tindak pidana ringan (Tipiring).
Selain DA, polisi juga menggerebek enam pasangan mesum lainnya. Senada dengan DA, beberapa di antaranya juga berupaya mengelabui petugas dengan mengaku telah menikah. Namun, ketika diminta, ternyata bidotanya berbeda.
Yang membuat miris, nyaris seluruh pasangan yang terciduk itu telah memiliki suami atau istri. Tentu itu tak sesuai dengan semangat kota Kebumen yang memiliki slogan kota Beriman.
Ternyata masih banyak dijumpai pasangan bukan suami istri berduaan di kamar hotel. Terbukti kemudian mereka membayar perempuan nakal untuk bermalam di hotel.
"Mayoritas semua sudah menikah. Jadi, para isteri di rumah tidak tahu," dia mengungkapkan.
Masngudin berharap, beragam razia mo-limo yang rutin digelar Polres mampu menekan penyakit masyarakat yang meresahkan.
Sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar