Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiyono, Kepala BAP3DA Djoenedi Faturakhman di rakor KIK. |
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Rakor Penyelenggaraan Kampung Inggris Kebumen (KIK),Kampung Arab Kebumen (KAK),dan Kampung Jawa Kebumen dilaksanakan di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Rabu (25/10/2017). Pada rapat yang dihadiri Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiyono, Kepala BAP3DA Djoenedi Faturakhman, serta sejumlah pejabat lainnya itu terungkap beberapa hal yang 'mengancam' eksistensi KIK.
Dampak terhadap eksistensi salah satu program unggulan Bupati Mohammad Yahya Fuad itu disebabkan adanya peralihan kewenangan pengelolaan terhadap SMK dan SMA dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi. Sebab lain, karena masih banyak sekolah yang ragu menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai kursus siswanya di KIK.
Keraguan sekolah menggunakan dana BOS untuk kegiatan KIK, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kebumen, Ahmad Ujang Sugiyono, karena takut melanggar aturan. Akibatnya, jumlah peserta kursus di KIK mengalami cukup banyak penurunan tahun ini.
Sejak diluncurkan pada 19 Agustus 2016 lalu, hingga Mei 2017 jumlah peserta yang mengikuti kursus di Kampung Inggris Kebumen di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, mencapai 2.428.
Dengan rincian, periode September-Desember 2016 sebanyak 1.374 peserta. Sedangkan, periode Januari-Mei 2017 jumlah pesertanya menurun menjadi 1.054 peserta. "Mereka berasal dari 147 sekolah dan madrasa. Serta satu sekolah dari Cilacap," kata Ahmad Ujang Sugiyono, dalam pengantarnya.
Meski demikian Pemkab Kebumen akan tetap melanjutkan program Kampung Inggris Kebumen tersebut. Karena menurut survei yang dilakukan dengan responden kepala sekolah/madrasah, pendamping, dan siswa peserta kursus menilai sangat positif terhadap keberadaan Kampung Inggris Kebumen.
"Program Kampung Inggris Kebumen ini layak untuk dilanjutkan," tegas Ahma Ujang Sugiyono.
Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, meminta kepada sekolah dan madrasah untuk tidak ragu menggunakan dana BOS pada kegiatan di Kampung Inggris Kebumen. "Kampung Inggris Kebumen sepertinya pesertanya hampir mutlak tergantung dari BOS," ungkapnya.
Bupati meminta pihak terkait untuk meningkatkan promosi sehingga akan semakin banyak yang mengetahui Kampung Inggris Kebumen. Selain itu, pengelola juga diminta berinovasi dengan membuka kursus kilat, seperti untuk anak SD di akhir pekan. "Kalau selama ini memakan waktu sampai dua minggu, ini dicoba cukup Sabtu dan Minggu," pintanya. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar