Rabu, 27 Desember 2017

Pengumuman Penerimaan Tenaga Ahli Non PNS Tahap ke-2 pada Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen. Honor 4 Juta/bulan

LOWONGAN KERJA KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Berdasarkan rencana Kegitan Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Komunikasi dan Informasi pada Dinas Komunikasi Tahun 2018, dibuka Seleksi Pengadaan Calon Tenaga Ahli Non PNS Tahap 2 pada Dinas Kominfo Kabupaten Kebumen Tahun 2018.

Persyaratan Umum:
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Pendidikan D3 / S1 Teknik Informatika / Sistem Informasi / Manajemen Informatika/ Ilmu Komputer;
3. Diutamakan berpengalaman kerja di bidang pemrograman minimal 1 tahun;
4. Mampu bekerja secara tim;
5. Sehat jasmani dan rohani;
6. Tidak bertato dan bertindik;
7. Bebas NAPZA, dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari Rumah Sakit Pemerintah setelah dinyatakan "DITERIMA";
8. Tidak pernah terlibat organisasi terlarang;
9. Tidak pernah terlibat dalam kasus kriminal;
10. Tidak buta warna.
11. Tidak merokok.

#Persyaratan Keahlian Programer (5 Orang)
  1. Pria/wanita, usia maksimal 30 tahun
  2. Menguasai pemrograman berorientasi objek (OOP)
  3. Menguasai pemrograman web PHP
  4. Menguasai Framework (CI dan YII)
  5. Diutamakan memiliki sertifikat nasional (BNSP) sektor/bidang TIK / Komunikasi dan Informatika
  6. Menguasai SQL, Java Script, CSS, HTML, dan Jquery
  7. Menguasai MySQL, PostgreSQL, SQL Server dan Oracle (Minimal 2 dari aplikasi DBMS)
  8. Menguasai/memahami konsep Web Service atau Web API, XML-RPC, SOAP, REST/RESTFUL

#Persyaratan Keahlian Android(2 Orang)
  1. Pria/wanita, usia maksimal 30 tahun
  2. Menguasai pemrograman berorientasi objek (OOP)
  3. Menguasai pemrograman web PHP
  4. Menguasai Framework
  5. Diutamakan memiliki sertifikat nasional (BNSP) sektor/bidang TIK / Komunikasi dan Informatika
  6. Menguasai MySQL, PostgreSQL, SQL Server dan Oracle (Minimal 2 dari aplikasi DBMS)
  7. Menguasai Java, HTML, CSS, Web Service atau Web API, XML
  8. Menguasai Pemrograman Aplikasi Android

#Persyaratan Analys System (1 Orang)
  1. Pria/Wanita usia maksimal 35 tahun
  2. Pendidikan D3/S1
  3. Diutamakan berpengalaman kerja di bidang analys system minimal 1 tahun
  4. Mampu bekerja secara tim
  5. Memahami teknologi komputer
  6. Memahami sistem operasi komputer
  7. Memahami pemanfaatan aplikasi komputer di lingkungan perkantoran
  8. Memahami teknik pemrograman
  9. Memahami teknologi penyimpanan dan pengambilan data
  10. Memahami teknologi jaringan komputer
  11. Memahami cara pembuatan dokumentasi program
  12. Memahami etika penggunaan sistem komputer
  13. Menguasai metodologi pengembangan sistem
  14. Menguasai teknik pembangaunan dan pengembangan aplikasi dekstop/web
  15. Memahami tata kelola administrasi pemerintah






#Pendaftaran dan Pengiriman Berkas
1. Pendaftaran dan pengiriman berkas lamaran dimulai tanggal 2 – 15 Januari 2018 per cap pos dan paling lambat tanggal 6 Januari 2018 berkas lamaran diterima oleh panitia;
2. Berkas lamaran dimasukkan dalam amplop tertutup berwana coklat ukuran 35 x 25 cm yang berisi :
a. Surat lamaran yang ditandatangani ditujukan kepada Kepala Dinas Kominfo, cq. Panitia Seleksi Penerimaan Tenaga Ahli Non PNS dengan alamat Jalan Indrakila Nomor 36 Kebumen 54311;
b. Daftar Riwayat Hidup (Curiculum Vitae);
c. Foto copy ijasah dan transkip nilai yang dilegalisir;
d. Foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dilegalisir Desa/Kelurahan/Kecamatan;
e. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2 (dua) lembar;
f. Foto copy Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang masih berlaku dan telah dilegalisir dari pihak Polres / Polsek sebanyak 1 (satu) lembar;
g. Surat Keterangan Sehat dari Dokter Rumah Sakit Pemerintah / Puskesmas;
h. Portofolio Project/Aplikasi yang pernah dibuat;
i. Surat Pernyataan bermaterai Rp. 6.000,- yang menyatakan :
  • Bersedia ditempatkan pada semua unit kerja di lingkungan Dinas Kominfo Kebumen;
  • Bersedia bekerja diluar jam kerja;
  • Tidak memiliki ketergantungan terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang atau sejenisnya;
  • Tidak pernah terlibat organisasi terlarang;
  • Tidak bertato dan bertindik;
  • Tidak Merokok.

3. Berkas administrasi yang kurang / tidak lengkap atau tidak memenuhi persyaratan dinyatakan tidak lulus seleksi administrasi dan panitia tidak menerima susulan kelengkapan berkas;
4. Pelamar yang memenuhi syarat administrasi akan diumumkan di kominfo.kebumenkab.go.id pada tanggal 7 Desember 2017;

# Pelaksanaan Ujian Seleksi
1. Materi seleksi terdiri atas :
a. Seleksi Administrasi
b. Tes Tertulis
c. Tes Praktek
d. Wawancara

2. Ujian akan dilaksanakan pada:
No Tahapan Seleksi Tanggal
1 Seleksi Administrasi 4-17 Januari 2018
2 Tes Tertulis 22 Januari 2018
3 Tes Praktek 23 Januari 2018
4 Wawancara 29 Januari 2018
5 Pengumuman 30 Januari 2018

3. Peserta diwajibkan hadir 60 menit sebelum pelaksanaan ujian seleksi dengan membawa Asli Tanda Peserta Seleksi, KTP asli atau Kartu Keluarga bagi yang tidak memiliki KTP;
4. Pakaian Peserta Seleksi
a. Atasan Putih;
b. Bawah Hitam (bukan jeans);
c. Bersepatu.

#Fasilitas
  1. Gratis koneksi internet 24 jam di kantor
  2. Laptop kerja
  3. Honorarium Rp 4.000.000,00/bulan

#Lain-lain
1. Seluruh proses Calon Tenaga Ahli Non PNS Dinas Kominfo Kebumen Tahun 2017 tidak dipungut biaya dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;
2. Bagi pelamar yang terbukti melakukan perjokian dan tau memberikan keterangan PALSU dinyatakan tidak LULUS / GUGUR dan akan dikenakan sanksi hokum yang berlaku;
3. Seluruh dokumen yang telah diserahkan menjadi milik panitia dan tidak dapat diminta kembali;
4. Keputusan Panitia Calon Tenaga Ahli Non PNS Tahap 2 pada Dinas Kominfo Kebumen Tahun 2017 tidak dapat diganggu gugat.

Download Pengumuman Resmi


Sumber : Dinas Kominfo Kab Kebumen

Romantisme Pagi Sambil Jajal Nyali di Bukit Hud

Menguji adrenalin dengan janji romantis di Bukit Hud, Kebumen. (Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Libur akhir tahun menjadi berkah bagi pengelola wisata di berbagai daerah. Salah satunya, Bukit Hud di Desa Karangbolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Bukit Hud menyajikan landview yang unik nan spektakuler, dan barangkali menjadi satu di antara sedikit objek wisata yang menggabungkan dua view yang kontras. Alam perbukitan yang berlomba menyentuh awan berpadu dengan luasnya samudera.

Dari bukit ini, wisatawan dapat melihat luasnya Samudera Hindia tanpa penghalang. Angin yang bertiup dari tengah samudera menyegarkan tubuh. Apalagi, jika dinikmati dengan kelapa muda sembari menikmati birunya laut dan ombak-mbak yang bekejaran.

Tak aneh jika belakangan Bukit Hud menjadi destinasi yang ramai didatangi pelancong, apalagi di libur akhir tahun 2017 ini. Musababnya, bukit ini menjanjikan kisah romantis sekaligus menguji adrenalin lewat salah satu spot untuk berfoto ria.

Spot ini menjanjikan latar swafoto spektakuler. Saking spektakulernya, beberapa pasangan memilih untuk tak berdiri lantaran deru angin di ketinggian menciutkan nyali.

Pelancong ditantang berswafoto di ketinggian gardu pandang berbentuk kupu-kupu di tebing karang Bukit Hud yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia.

Angin deras dipadu ketinggian tebing dari dasar pantai menciptakan suasana mencekam tapi romantis bagi sejoli yang tengah memadu kasih. Tak aneh jika pada peak season libur akhir tahun ini, kunjungan turis ke Bukit Hud meningkat 500 persen.

Berkat Swafoto Warganet

Popularitas Bukit Hud terangkat dengan maraknya foto-foto nan romantis yang diunggah warganet di dunia maya. Tentu, oleh sepasang kekasih yang telah menguji ketinggian Bukit Hud.

Biasanya, objek wisata yang terhitung baru ini hanya dikunjungi oleh sekitar 100 orang pada hari-hari biasa. Namun kini, objek wisata itu dikunjungi oleh lebih dari 500 orang per hari.

"Dibandingkan dengan hari-hari biasa memang ada kenaikan yang drastis pengunjung selama libur Natal," kata Aminasir, Ketua Pengelola Objek Wisata Bukit Hud, Rabu, 27 Desember 2017.

Anasir memperkirakan, kunjungan wisatawan akan terus naik hingga memasuki masa puncaknya pada tahun baru, 1 Januari 2018 mendatang.

Bahkan, jumlah kunjungan akhir 2017 ini lebih tinggi dibanding kunjungan wisatawan pada momentum Natal 2016 lalu. Hal itu bisa dimengerti lantaran Bukit Hud saat itu belum sepopuler saat ini.

Meski terjadi lonjakan yang signifikan, pengelola Bukit Hud tak menaikkan harga tiket di libur akhir tahun ini. Harga tiket masuk ke Bukit Hud dipatok normal, yakni Rp 5.000 per orang ditambah Rp 2.000 untuk ongkos parkir kendaraan.

Menjajal Camping Ground Bukit Hud

Libur akhir tahun ini juga dimanfaatkan pengelola wisata Bukit Hud untuk mengenalkan fasilitas baru yang bakal menjadi daya tarik anyar bagi wisatawan yang disebut Gerbang Cinta.

Kali ini, pengelola ingin menyajikan latar swafoto berlatar pegunungan dan pedesaan. Latar swafoto itu tentu beda dengan beberapa tempat swafoto lain di Bukit Hud yang berlatar lautan lepas.

Anasir menerangkan, Bukit Hud juga memiliki camping ground atau perkemahan yang biasa dimanfaatkan turis untuk berakhir pekan. Pengunjung bisa membawa tenda sendiri mapun menyewa dari pengelola.

"Objek wisata ini buka 24 jam, karena biasanya ada yang camp juga di bukit ini," Anasir menerangkan.

Di malam hari, turis bisa menyalakan api unggun dan membakar ikan laut, atau hanya sekadar menikmati jagung bakar di sejumlah gardu pandang yang ada di Bukit Hud, sembari menikmati pemandangan malam laut.

Lampu petromaks nelayan berkerlap-kerlip di kejauhan, timbul tenggelam di antara ombak-ombak Samudera Hindia.


| Sumber : Liputan6.com

1000 Lampion Apung akan Mewarnai Malam Tahun Baru 2018 di Kedungdowo





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Malam pergantian tahun di berbagai tempat selalu dirayakan dengan beragam kegiatan yang asik, menghibur dan terkadang unik. Seperti yang akan digelar di Kedungdowo Adventure Park, Poncowarno. Di malam pergantian tahun 2017 menuju tahun 2018 nanti, Muspika Kecamatan Poncowarno bekerjasama dengan Pemerintah Desa se-Kecamatan Poncowarno dan Karangtaruna Kecamatan Poncowarno akan menggelar Gebyar 1000 Lampion Apung Poncowarno Tahun 2017 di Kedungdowo Adventure Park, Minggu 31 desember 2017.

Acara ini diharapkan bisa menjadi ajang promosi potensi wisata yang ada di Kecamatan Poncowarno yang sebenarnya begitu melimpah.

Camat Poncowarno Budiono mengatakan, “ Gebyar 1000 Lampion Apung Poncowarno Tahun 2017 diselenggarakan dengan tujuan untuk memunculkan icon bahwa kalau ada acara Gebyar Lampion Apung adanya di Poncowarno, mengingat bahwa acara seperti ini belum ada yang melaksanakan khususnya di Kebumen”.

Setelah itu diharapkan acara ini juga akhirnya dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di kecamatan Poncowarno pada umumnya dan di desa Kedungdowo pada khususnya yang saat ini merupakan desa pionir dalam upaya pengembangan Kawasan Ekoagrowisata di Kecamatan Poncowarno.




Koordinator kegiatan Gebyar 1000 Lampion Apung Poncowarno Tahun 2017 Wagio mengatakan pada acara nanti setidaknya akan ada 1000 lampion terapung di Sungai Wisata Kedungdowo Adventure Park. Lampion-lampion yang akan diapungkan nantinya dibuat oleh pemuda anggota karangtaruna di kecamatan poncowarno. Dari sebelas desa yang ada di Kecamatan Poncowarno, setiap Karangtaruna desa membuat 100 lampion untuk dikumpulkan oleh panitia, ada yang dibuat di masing-masing desa, ada juga yang dibuat bersama serempak beberapa desa yang dipusatkan pembuatannya di Aula Wisata Kedungdowo Adventure Park.

Selain lampion apung, akan ada beberapa pertunjukan seni budaya tradisional lokal Kecamatan Poncowarno seperti Pertunjukan Kuda Kepang dan Kesenian Tayub. Acaraini juga akan dimeriahkan dengan adanya pertunjukan organ tunggal serta stand kuliner produk lokal Kecamatan Poncowarno, tambah Wagio.

Salah satu yang menarik dari acara ini nantinya yaitu pengunjung dapat ikut melepas lampion di sungai, juga dapat berfoto di booth yang sudah disediakan penyelenggara, ataupun dapat berfoto bebas dengan pemandangan lampion apung yang khas dan langka tentunya. Untuk mengikuti acara ini tidak dipungut biaya untuk tiket, acara ini gratis untuk siapa saja dan dari mana saja, jelas wakil koordinator kegiatan Misdal yang juga merupakan Ketua Karangtaruna Kecamatan Poncowarno.


Reporter : Humas Panitia/Adi S.I. | Editor : bk01 | 

Selasa, 26 Desember 2017

13 UKM Mengikuti Klinik Desain Pertama di Kebumen

Foto bareng setelah kegiatan Klinik Desain selesai. (Foto : Zul Kurniawan)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Kebumen terdata menjadi golongan Kabupaten dengan kategori termiskin. Namun, dibalik itu ternyata menyimpan potensi SDM yang luar biasa, baik yang berada diluar maupun yang masih tinggal di kota yang khas dengan burung Lawet ini. Tidak disangka juga, mereka yang saat ini tinggal di Kebumen pun mampu bertarung di luar kota sendiri bahkan luar negeri.

Para pemuda yang punya potensi tersebut salah satunya tergabung dalam komunitas Desain Grafis Kebumen (DGK). Anggotanya merupakan para desain grafis, baik mereka yang sekarang masih ikut percetakan maupun yang freelance. Beberapa diantara mereka bayarannya sudah menggunakan nilai mata uang Dollar.

Diluar dugaan, bahwa beberapa anak muda Kebumen mampu bersaing di kancah International. Sebenarnya banyak pemuda Kebumen yang berprestasi di kancah international, meskipun mereka hanya dari rumah, di depan komputer yang tersambung dengan internet. Kemudahan teknologi sekarang ini, memang sangat memudahkan mereka untuk mampu menjangkau lebih luas dan materi pembelajaran yang tak terbatas.

Namun, mereka jarang yang menunjukkan dirinya. Memilih diam dan fokus pada apa yang dipelajari. Mereka hampir tak pernah tersentuh oleh media. Orang taunya hanya anak sekolah, ataupun pemuda pegangguran. Tapi, kalau sudah di depan komputer, jangan ragukan kemampuan mereka.

Kemarin pada minggu (24/12) berlokasi di Griya Pamer Dekranaska, DGK dan Dekranasda mengadakan kegiatan bertajuk Klinik Desain untuk UKM Kebumen. Kegiatan yang berlangsung pada Pukul 09.00 WIB s.d 13.00 WIB ini diikuti oleh 13 UKM Kebumen. Baik dari makanan basah, makanan kering sampai craft.

"Sebenarnya kegiatan ini dari hari sabtu (23/12), peresmian Warung Wifi Corner di Griya Pamer Dekranasda, dan ada juga stan UKM untuk berjualan di halaman Dekranasda", ujar Nikmatul Khoeriyah, petugas Griya Pamer Dekranasda kepada beritakebumen.info.

Ia juga menambahkan, jika apa yang dilakukan oleh DGK sangat membantu para UKM Kebumen, agar desain logo dan kemasan produknya bisa lebih menarik. Sehingga akan diminati pasar nantinya, penjualan mereka pun semakin meningkat.

Dekranasda sendiri telah me-launching Warung Wifi Corner, dalam kelanjutannya akan ada UKM Makanan dan minuman yang stanby jualan di halaman Dekranasda, jadi siapa saja bisa nongkrong serta menikmati wifi di Dekranasda. Disana sudah disediakan tempat duduk yang nyaman juga.

UKM Kebumen saat melakukan konsultasi dengan para Konsultan dari DGK. (Foto: Zul Kurniawan)
Acara peresmian launching warung wifi corner tersebut berlangsung 2 hari, hari pertama untuk pembukaan serta bazaar UKM dan hari keduanya digunakan untuk kegiatan Klinik Desain. UKM-UKM yang ikut Klinik Desain diantaranya Kopi Gemplong, Hury, Zahrin, Roeang Ketjil, Raden Mas, Zetro, Rejosari, Kostajasa, Gula Semut, Frozen Food, Tiwul Pelangi, Ayomi, dan Ceria.

"Teman-teman DGK itu pengen berbuat sesuatu untuk Kebumen, tadinya saja pada kurang yakin sama acara Klinik Desain. Tapi ternyata mereka menikmatinya", tutur Zul Kurniawan selaku penggerak DGK. 

Bukan hanya dari DGK yang merasakan senang, dari peserta pun demikian, dengan memberi support. "Membuat suatu kegiatan atau komunitas itu sangat mudah. Tapi mempertahankannya itu yang lebih berat. Jadi, jaga momen baik ini. Jangan hanya sampai disini saja. Terus bikin kegiatan dengan yang lainnya, jangan hanya dengan UKM", ujar Untung Karnanto selaku perwakilan dari Kostajasa.



Reporter : _Yogi Permana_ | Editor : _Surachmat_ | Sumber : _________

Pabrik Rokok Sintren dengan Historicalnya menjadi sebuah Wisata Heritage

Pabrik Rokok Sintren dengan Historicalnya menjadi sebuah Wisata Heritage
Pabrik Rokok Sintren tampak dari luar. (Photo: Yogi Permana)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Berdiri pada tahun 1950 di Gombong, oleh Bapak Agus Sugianto. Seorang pengusaha berpranakan Tionghoa, yang kini sudah diwariskan pada anaknya.

Beliau mendirikan Pabrik Rokok Sintren, yang meproduksi rokok-rokok siong. Asal kita tau, bahwa rokok siong merupakan rokok kelembak menyan, dikarenakan bahan bakunya berupa kelembak dan menyan yang kemudian dilinting dengan menggunakan kertas (Papir).

Pabrik Rokok Sintren Gombong mengalami masa jayanya pada tahun 1970 s.d 1980. Saat itu pabrik ini mempekerjakan karyawan sekitar 1200 orang. Dan pasarnya menyebar sampai ke luar jawa. Namun, dengan perkembangan zaman yang semakin maju, dan rokokpun semakin berubah menjadi era-nya rokok kretek dan sekarang ditambah dengan rokok elektrik (vapor), prosuksinya menurun. Sekarang karyawannya tidak lebih dari 100 orang.

Pada tahun 1987 pak Edi Hendrawanto lulus kuliah di Fakultas Ekonomi Untar Jakarta, setahun kemudian beliau diamanati untuk memegang kendali Pabrik Rokok Sintren Gombong. Selama kurang lebih 2 tahun, Pak Edi di-training oleh ayahnya, Pak Agus Sugiyanto. Baru setelah 2 tahun itu, beliau dilepas untuk benar-benar memegang kendali Pabrik Rokok Sintren.

BACA SELENGKAPNYA....


http://www.atmosferku.com/2017/12/masih-eksisnya-pabrik-rokok-sintren.html


Reporter : Yogi Permana | Editor : -| Sumber : www.atmosferku.com

Selasa, 05 Desember 2017

Lowongan Kerja di Rumah Sakit Permata Medika Kebumen

LOWONGAN KERJA KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Rumah Sakit Permata Medika (RSPM) Kebumen membuka lowongan pekerjaan untuk posisi Dokter Umum, Perawat, Radiografer, Apoteker, Tenga Teknis Kefarmasian, dan Customer Services.




# PERSYARATAN UMUM
  1. Sehat Jasmani dan Rohani
  2. Berpenampilan menarik
  3. Mampu bekerja dalam tim
  4. Mahir mengoperasikan komputer, min. Ms Office
  5. Membuat Surat Lamaran ditujukan ke Direktur RSU Permata Medika Kebumen (lamaran ditulis tangan).
  6. Daftar riwayat hidup
  7. Foto copy Ijazah dan Transkrip Nilai
  8. Foto copy KTP
  9. Sertakan pas foto terbaru, berwarna ukuran 4x6 sebanyak 2 lembar

# PERSYARATAN KHUSUS

1. Dokter Umum (4 Orang)
  1. Min pendidikan Profesi Dokter
  2. Foto copy STR yang masih berlaku
  3. Foto copy Sertifikat ACLS/ATCLS

2. Perawat (15 Orang)
  1. Pendidikan min S1 Keperawatan+Ners
  2. Foto copy STR yang masih berlaku
  3. Foto copy Sertifikat PPGD/BTCLS

3. Radiografer (2 Orang)
  1. Pendidikan min D3 Radiografer
  2. Foto copy STR yang masih berlaku
  3. Foto copy sertifikat yang dimiliki




4. Apoteker (4 Orang)
  1. Pendidikan min Profesi Apoteker
  2. Foto copy STR yang masih berlaku
  3. Foto copy Sertifikat yang dimiliki

5. Tenaga Teknis Kefarmasian (5 Orang)
  1. Pendidikan min D3 Farmasi
  2. Foto copy STR yang masih berlaku
  3. Foto copy Sertifikat yang dimiliki

6. Customer Service (5 Orang)
  1. Pendidikan min S1 (diutamakan Komunikasi/Hukum/Psikologi)
  2. Foto copy Sertifikat yang dimiliki

Lamaran dikirim langsung atau via POS ke bagian Personalia
RSU Permata Medika Kebumen
Jl. Indrakila No. 17 Kebumen
Telp. (0287) 3870779 Fax: (0287) 384418
Contact Person : 081806878635






Keterlaluan, Kades Ini Rampok Lansia dan Perangkat Desanya Sendiri





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Seorang kepala desa seharusnya menjadi teladan dan pengayom bagi warganya. Namun apa yang dilakukan Ponco Sujatmiko (40), Kepala Desa Jatiluhur, Kecamatan Rowokele, sungguh keterlaluan. Ia tega melakukan tindak pencurian dengan kekerasan (curas) terhadap warganya. Mirisnya lagi, korban adalah nenek-nenek 74 tahun tetangganya sendiri.

Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, S.Sos saat press release di halaman Polres Kebumen menerangkan bahwa penangkapan Kades Jatiluhur, dilakukan Selasa sore (28/11/2017) atau hanya hitungan jam setelah tersangka melakukan tindak kejahatan pencurian dengan kekerasan (curas) di rumah korban Parsini.

“Aksi kriminal kepala Desa ini terungkap sejak korban parsini melaporkan tersangka ke Polsek Rowokele, karena korban paham betul dengan suara dan postur tubuh sang Kepala Desa itu yang merupakan tetangganya, dari laporan korban petugas melakukan penyelidikan yang akhirnya menemukan barang bukti hasil kejahatan tersangka” terang Kapolres.

“Tersangka melakukan aksinya dengan cara membekap mulut korban dari belakang dan mengambil uang sejumlah Rp 2 juta. Setelah melakukan penyelidikan gelar perkara di Polsek, tersangka kemudian diamankan pada sore harinya,” ujar Kapolres.




Lanjut Kapolres, tersangka sudah melakukan pencurian dua kali terhadap parsini termasuk yang sebelumnya, sudah mencuri uang Rp 200 ribu milik korban pada tanggal (26/11/17).

Setelah melakukan aksinya tersangka sempat berpura-pura menenangkan korban saat terjadi pencurian sebelumnya, untuk mengelabuhi korban. “Selama ini korban tinggal sendiri di rumah. Uang yang dicuri tersangka merupakan kiriman dari anaknya yang tinggal di luar kota,” kata Kapolres

Berdasarkan pengembangan kasus ini, selain curas tersangka ini juga melakukan tidak pidana (curat) pencurian dengan pemberatan yaitu mencuri laptop, kamera poket di rumah perangkat desanya dengan kerugian ditaksir sebanyak 35 juta yang notabenya barang itu adalah milik Desa Jatiluhur yaitu Desa yang dipimpinya.

“Dari hasil curianya itu oleh tersangka untuk melunasi hutang – hutanya dan mencukupi kebutuhan ekonomi” imbuh Kapolres.

Atas perbuatanya tersangka dijerat dengan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman selama – lamanya sembilan tahun.


 | Sumber : Humas Polres Kebumen

Warga Miskin yang Merokok dan Pemalas Bantuannya Bakal Dicabut

Bupati Kebumen berdialog bersama Koordinator PKH Provinsi Jawa Tengah usai kegiatan Penyuluhan Sosial Dalam Rangka Peningkatan Kualitas Tanggung Jawab dan Kesetiakawanan Sosial Kabupaten Kebumen, November 2017 lalu.




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Kemiskinan menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi Kebumen yang menurut statistik menduduki peringkat dua termiskin di Jawa Tengah. Namun Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad beranggapan bahwa banyak masyarakat yang dianggap miskin sebenarnya tidak benar-benar miskin. Fakta di lapangan, banyak warga miskin tetapi merokok.

Pada saat briefing bersama para pekerja sosial yang terdiri dari PKH dan TKSK November 2017 lalu, Bupati menyampaikan pandangannya itu. Menurutnya, banyak warga miskin yang keberatan menebus raskin (rastra), membayar asuransi kesehatan ataupun tani, tetapi mereka mampu membeli rokok. Bahkan dalam sebulan bisa menghabiskan sekitar Rp 400 ribu hanya untuk membeli rokok.

"Itu berarti sudah sepertiga dari penghasilan rumah tangga miskin habis, dibakar oleh kepala keluarga (yang merokok)" tegas Bupati.

Bupati menyebut, garis kemiskinan di Kebumen adalah Rp 313 ribu per orang per bulan. Semisal dalam satu keluarga terdiri dari empat orang maka pendapatan minimal keluarga adalah Rp 1.152.000,- per bulan. Jika lebih dari itu maka, keluarga tersebut dianggap sudah tidak miskin. Ia berpesan kepada para pendamping sosial PKH dan TKSK mengedukasi masyarakat untuk berhenti minimal mengurangi rokok.






Melihat fakta tersebut, Bupati mewacanakan akan mencabut bantuan pemerintah bagi Rumah Tangga Miskin (RTM) di Kabupaten Kebumen yang anggota keluarganya masih merokok. Hal itu ditegaskan bupati pada sejumlah kesempatan.

Saat meninjau Kelompok Tani Ternak di Desa Jatinegara, Kecamatan Sempor, belum lama ini, Bupati kembali menegaskan masalah rokok. "Kalau merokok itu artinya kan sudah mampu. Itu sama saja duit dibakar," tegas Mohammad Yahya Fuad.


"Kita akan edukasi masyarakat. Setidaknya kalau belum bisa meningkatkan pendapatan, paling tidak bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu," imbuhnya.

Selain itu, bupati juga akan mengevaluasi RTM penerima bantuan. Ke depan, penerima bantuan tidak lagi akan diberikan kepada warga miskin pemalas. Pasalnya, selama ini sudah banyak bantuan pemerintah yang digelontorkan tetapi tidak efektif mengurangi jumlah warga miskin di Kebumen.

"Jadi nanti warga miskin yang menerima bantuan itu, warga miskin yang masih produktif. Sehingga mereka mau berusaha, tidak setelah terima bantuan habis begitu saja," kata bupati.

Melalui kebijakan baru tersebut, bupati berharap bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah Kebume, Sukamto, menjelaskan penerima bantuan untuk RTM ke depannya harus memuat nama penerima, alamat penerima dan jenis usahanya.

"Untuk itu bapak bupati turun langsung ke wilayah, untuk melihat langsung program bantuan dari pemerintah yang berhasil yang bisa direplikasi. Selain juga melihat kegagalan yang ada, ini untuk diantisipasi dan dicarikan solusinya," terang Sukamto.

Dari hasil temuan bupati, salah satu penyebab tidak berjalannya program bantuan pemerintah untuk RTM karena kurangnya pendampingan dari tenaga ahli. Selain itu juga pembukuan kurang tertib.

"Dua hal ini akan mendapat prioritas penanganan. Diantarnta pada tahun 2018 akan direkrut tenaga ahli untuk mendampingi RTM, mulai dari tingkat kabipaten, kecamatan dan desa untuk memastikan progam berhasil," ungkapnya.

Ia menambahkan, kepala desa juga mulai diminta memetakan RTM secara rinci. "Mulai dari kebutuhan dan potensinya, kemudian minat dibidang apa. Sehingga bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran," tandasnya. (*)


| Editor : BK01/mat | 

Senin, 04 Desember 2017

Nyopet di Jogja, Pengangguran Asal Kebumen Babak Belur Dihajar Masa

Pelaku saat diamankan petugas. (krjogja.com)




DIY (www.beritakebumen.info) - AM (29) warga Kebumen, Jawa Tengah babak belur dihajar masa karena mengambil HP milik salah seorang pengunjung di Pasar Beringharjo, Jogjakarta, Minggu (03/12/2017). Ia pun kini harus berurusan dengan pihak kepolisian setempat.

Korban, Dwi Fitria Arum Wulan (19) warga Gresik Jawa Timur, wisatawan yang tengah study tour saat itu sedang berjalan-jalan bersama temannya di Pasar Beringharjo. Saat berada di lantai dasar ia merasa ada seseorang yang membuntutinya.

Tak berapa lama orang tersebut mendahuluinya dan saat itu ia merasa ada seseorang yang mengambil ponselnya dari saku celana. Spontan korban berteriak dan pelaku yang panik langsung membuang baran curian itu.

Para pengunjung pasar dan para pedagang yang melihat kejadian itu segera mengajar pelaku dan berhasil menangkapnya. Korban sempat dihakimi sebelum akhirnya diserahkan kepada petugas keamanan pasar.

“Kami mendapat informasi dari petugas keamanan pasar jika telah terjadi aksi pencopetan. Anggota segera menuju Pasar Beringharjo untuk kemudian mengamankannya,” ungkap Kaposekta Gondomanan, Kompol Riyanto didampingi Kasi Humas Polsekta Gondomanan, Ipda Sugito di ruang kerjanya, Senin (04/12/2017).

Dari tangan tersangka berhasil disita sebuah ponsel merk Lenovo. Kepada petugas, tersangka yang pengangguran ini mengaku aksinya dilakukan karena ia tengah butuh uang. Rencananya HP curian tersebut akan dijual dan uangnya dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.



 | Sumber : krjogja.com

Hendak Mengambil Air Malah Temukan Mayat Mengambang di Sumur





KARANGANYAR (www.beritakebumen.info) - Ahmad Sidik (57) terkejut ketika hendak mengambil air dari dalam sumur di Ds. Plarangan, Kec. Karanganyar, Kab. Kebumen. Betapa tidak, ia malah melihat kepala manusia mengapung diatas air sumur tersebut, Senin (4/12/17) sekira pukul 10.30 WIB.

Kejadian itu pun langsung dilaporkan untuk dicek kebenarannya. Saat itu juga, Piket Reskrim dan Inafis Polres Kebumen bersama Ka SPK Polres Kebumen menuju lokasi untuk melaksanakan olah TKP didampingi oleh anggota dari Polsek Karanganyar.






Anggota Polsek bersama warga sekitar mengevakuasi korban dari dalam sumur menggunakan tambang. Setelah berhasil dievakuasi, diketahui mayat tersebut adalah BDN (47) warga Desa Plarangan, Karanganyar, Kebumen.

Hasil pemeriksaan Tim kesehatan dari Puskesmas Karanganyar tidak ditemukan kejanggalan ataupun tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga korban depresi dan mencoba bunuh diri dengan lompat ke dalam sumur mengingat riwayat korban yang sudah lama mengidap penyakit yang cukup serius. Namun penyebab pasti korban bunuh diri masih didalami Reskrim Polsek Karanganyar.

Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir, S.H sangat menyayangkan kejadian tersebut, dan berharap kepada seluruh warga masyarakat agar tidak melakukan tindakan yang membahayakan diri sendiri dengan cara bunuh diri. (*)




 Editor : bk01/mat | Sumber : Inafis Polres Kebumen

Diduga Depresi, Pemuda Nekad Gantung Diri di Kandang Ayam





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Seorang pemuda yang diduga depresi dan mengalami gangguan jiwa nekad mengahiri hidupnya dengan cara gantung diri di kandang ayam. Korban, AN (24) warga Desa Argopeni, Kebumen, pertama kali diketahui oleh Ibu Kandungya Wagiyah (65) pada Minggu (03/12) sekira pukul 15.30 WIB.

“AN melakukan gantung diri dengan cara mengikat lehernya menggunakan seutas tali plastik sepanjang 120 cm, dengan dibantu kursi plastik untuk melakukan bunuh diri itu” Papar Kapolsek Kebumen Iptu Sumardi, S.H., M.M.

Penuturan ibu korban, lanjut Kapolsek, saat itu sang ibu baru pulang bekerja sebagai buruh. Sesampainya di rumah, ia kemudian mencari AN yang ditinggal sendirian di dalam rumah, namun setelah dicari dikamarnya tidak juga ditemukan.

Ibu korban melanjutkan pencarian ke Masjid yang berjarak 100 meter dari rumahnya, namun tidak juga menemukan AN. Sekira pukul 15.30 WIB, ibu korban berinisiatif mencari di kandang ayam yang terletak disamping rumah. Diisitulah ibu korban menemukan AN menggantung di dalam kandang ayam dengan seutas tali plastik yang diikat pada rangka atap kandang.

Pada saat menggantung korban mengenakan pakaian kaos lengan pendek warna kuning, celana pendek warna kuning hijau. Melihat hal itu Ibu AN histeris dan memberitahukan kepada warga sekitar. Warga melaporkan kejadian ke Kepala Desa untuk dilaporkan ke Polsek Kebumen.

"AN pernah dirawat di RSJ Magelang pada tahun 2013 dan sampai sekarang masih menjalani pengobatan rawat jalan di unit gangguan jiwa Puskusmas Kebumen 2 dan diduga kaeran depresi dan penyakit gangguan jiwa yang didritanya tidak kunjung sembuh" Tutup Kapolsek.


| Editor : bk01 | Sumber : Humas Polres Kebumen

Korban Disekap, Perampok Bersenjata Gasak Uang Puluhan Juta

Perampokan di Desa Patukrejo, Bonorowo, Senin (4/12/2017). (Foto: Yusuf Wibowo/BK)




BONOROWO (www.beritakebumen.info) - Warga Patukrejo, Kecamatan Bonorowo, Kebumen menjadi korban kejahatan perampokan, Senin (4/12/2017). Kawanan perampok bersenjata menyekap dan mengancam akan membunuh keluarga Komari (55), peternak dan pengusaha toko kelontong. Uang tunai kurang lebih Rp. 48.663.000,-, empat unit handphone serta rokok 3 slop digasak kawanan perampok yang berjumlah 4 orang.

Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen, saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan Sat Reskrim Polres Kebumen dan Unit Reskrim Polsek Bonorowo Polres Kebumen.

"Saat kami melakukan olah TKP, para pelaku ini diduga masuk rumah dengan cara menjebol pagar tembok utara rumah korban, selanjutnya masuk melalui pintu dapur. Keterangan korban, pelaku itu berjumlah empat orang dengan ciri ciri memakai tutup kepala dan membawa sajam (senjata tajam)," ucap AKP Willy.

Peristiwa terjasi sekira pukul 03.00 WIB saat penghuni rumah terlelap tidur dan lingkungan sepi. Aksi perampokan pun berlangsung singkat, kurang lebih 30 menit.

Informasi yang dihimpun, setelah berhasil masuk rumah, kawanan perampok bersenjata mirip pistol, pedang, celurit bahkan kapak, langsung menuju kamar Sobir Riyan (26) anak korban. Pelaku lantas mengikat tangan dan kaki Sobir dan Riyan beserta istrinya Wulandari serta mengancamnya dengan senjata tajam.

Setelah itu kawanan perampok menuju kamar Komari di lantai 2, dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan terhadap Riyan. Mulut dan mata juga dilakban.

"Setelah mengambil uang dan barang, kawanan perampok pergi meninggalkan rumah," tutur Sobir Riyan.

Kepada polisi, korban mengatakan jika rumahnya memang jarang dikunci, untuk memudahkan mengecek hewan ternaknya saat malam hari. (*)


| Editor : bk01/mat | 

Minggu, 03 Desember 2017

Kasus ODGJ Kebumen Terbesar Ketiga di Jateng, Kemiskinan Jadi Pemicunya





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Kebupaten Kebumen menduduki peringkat ketiga untuk jumlah kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Jawa Tengah. Hal itu diungkap Kepala Dinas Sosial Pengendalian Penduduk Perlindungan Ibu dan Anak Keluarga Berencana Kebumen dr H Ahmad Dwi Budi Satrio MKes, pada workshop "Dampak Kependudukan Terhadap Kemiskinan dan Gangguan Jiwa", Rabu (29/11/2017) lalu di Hotel Candisari, Karanganyar, Kebumen.


Budi Satrio menyebutkan, penyebab gangguan jiwa di Kebumen lebih banyak dipicu masalah kemiskinan pada keluarga ODJG. Kemiskinan kultural dan struktural itu lebih banyak disebabkan rendahnya rata rata lama sekolah penduduk Kebumen.

“Berdasarkan data statistik rata-rata sekolah penduduk hanya 6,7 tahun, sebagian besar lulus SD. Dengan pendidikan SD pekerjaan yang diperoleh jadi buruh tani, atau buruh lain,“ kata Budi Satrio.

Kemiskinan menjadi masalah yang menyulitkan penanganan ODGJ di Kebumen. Menurut Budi Satriyo, baru 60 persen pengidap gangguan jiwa yang tertangani.

Workshop yang diikuti oleh para camat dan perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Kebemen, itu dibuka oleh Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad. Narasumber yang dihadirkan yakni Ketua Koalisi Kependudukan Jateng, Prof Dr Saratri Wilonoyudo dan Prof Harry Misna, dari University of Melbourn Australia.

Bupati Mohammad Yahya Fuad dalam sambutannya menyampaikan, Pemkab Kebumen terus menggenjot program percepatan pengentasan kemiskinan, bebas pasung bagi penderita gangguan jiwa serta upaya pengendalian penduduk di Kabupaten Kebumen. Salah satu upayanya dengan memberikan fasilitas kepada warga miskin agar dapat hidup layak, baik pemberian asuransi kesehatan gratis serta bantuan lainnya.




Menurut bupati, kebiasaan merokok yang umumnya dilakukan warga miskin menjadi salah satu penyebab kemiskinan di Kabupaten Kebumen. Untuk itu, Pemkab Kebumen telah menerbitkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR). "Diharapkan melalui perda ini masyarakat perokok berkurang dan dapat hidup sehat juga sejahtera," tegasnya.

Terkait ODGJ, pada tahun ini Pemkab Kebumen melakukan sejumlah program terkait bebas pasung bagi penderita gangguan jiwa. Yang pendanaannya menggunakan berbagai bantuan diluar anggaran pemerintah seperti CSR.

Ia menambahkan, pada tahun depan Pemkab Kebumen akan tetap fokus pada pengentasan kemiskinan dan pengendalian penduduk. Sedangkan, untuk penanganan ODGJ, pihaknya akan mengefektifkan Gedung bekas RSUD lama menjadi shelter bagi ODGJ sebelum pasien benar-benar dinyatakan sembuh untuk bisa kembali ke masyarakat.

Sementara itu, Saratri mengatakan, Kebumen punya potensi sumber daya alam yang bisa dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Seperti potensi wisata dan kuliner. Kedua jenis potensi itu, jika bisa dimanfaatkan optimal, masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah bisa meningkat kesejahteraanya. Beberapa desa menjadi desa wisata, dengan rata-rata pendidikan tidak tinggi, ternyata ekonominya bisa maju, dengan kreatifitas wisata dan kulinernya.

Pemberian bantuan sosial yang telah berjalan selama ini tidak menjadikan masalah kemiskinan di Kebumen teratasi. Masyarakat miskin butuh pemberdayaan ekonomi.

Potensi ekonomi yang ada di Kebumen bisa dijadikan modal pemberdayaan warga miskin meningkatkan pendapatanya. Dengan demikian mereka menjadi pelaku usaha kecil mikro.(*)


 | Editor : bk01/mat | Ref : BK-Bernas-Ekspres


Satu Pemancing Korban Hanyut di Pantai Karangbolong Ditemukan Meninggal Dunia

Jenazah Jabarudin Sadewa dibawa Tim SAR ke rumah duka, Sabtu (2/12/2017). (Foto: Sudy Sylva/fb:BERITA KEBUMEN)




BUAYAN (www.beritakebumen.info) - Tim SAR berhasil menemukan Jabarudin Sadewa (25) warga Desa Tambakmulyo, Kecamatan Puring, Kebumen, salah satu korban hanyut saat memancing di Pantai Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kebumen, dalam kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan di area Pantai Karan Bbolong, Kebumen, Sabtu (2/12/17) pukul 17.00 WIB. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban langsung dibawa ke rumah duka.

Jabarudin merupakan satu dari 4 pemancing yang terhempas ombak pantai Karang Bolong. Saat itu mereka memancing di area karang pantai pada hari Kamis (30/11/2017) dan memutuskan berhenti pada Jumat (1/12/2017) pagi saat mengetahui tempat mereka memancing terendam air. Namun saat hendak menepi, mereka tersapu dan terseret ombak.

Dua orang hanyut terbawa ombak yakni Riki Asmari (31) Warga Tambak Mulya RT 03 RW 01 Kecamatan Puring, Kebumen yang masih dalam pencarian dan Jabarudin Sadewa (25) Warga Tambakmulya RT 03 RW 02 Kecamatan Puring, Kebumen. Beruntung dua pemancing lain, Suparja (kakak kandung Riki) dan Junaedi (adik kandung Riki) mampu berenang melawan ombak hingga selamat menepi.

"Operasi SAR gabungan masih kami lanjutkan untuk pencarian Riki Asmari (31 th). Untuk cuaca berawan dengan ketinggian ombak berkisar antara 2 hingga 4 meter," papar Mulwahyono, Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap. (*)




 Editor : bk01/mat | Sumber : bpbd-detik

Menjadi Pemakalah Termuda, Mahasiswa Asal Kebumen Ini Punya Segudang Prestasi

Wisnu Pratama Iryanto (Foto: Dokumentasi Pribadi)




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Mahasiswa asal Kebumen, Wisnu Pratama Iryanto, menjadi pemakalah termuda pada Konferensi Nasional Klaster dan Hilirisasi Riset Berkelanjutan III Tahun 2017 yang diselenggarakan LPPM Universitas Andalas Padang, Sumatera Barat bekerjasama dengan Risetdikti, 20 – 25 November 2017.

Mayoritas pemakalah pada kegiatan tersebut berasal dari kalangan dosen. Keberanian pemuda 19 tahun memaparkan hasil risetnya diantara para dosen pun mendapat apresiasi dari ketua pelaksana konferensi, Elita Amrina, phD.

” Wisnu merupakan pemakalah termuda di konferensi ini, mayoritas pemakalah memang dari dosen. Akan tetapi, saudara Wisnu berani memaparkan hasil riset dengan para dosen. Ini yang patut diberi jempol.” ujar Elita Amrina, phD

Wisnu merupakan mahasiswa semester 3 di Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes) yang merupakan pemuda asal Desa Pekunden Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Saat ini, ia sedang mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Tanah Air Nusantara (Permata) Kemenristekdikti sampai Januari 2018.

Pada kesempatan ini, riset yang Wisnu presentasikan ialah hasil penelitiannya terkait dana desa. Menurut risetnya, dana desa yang dialokasikan setiap tahun oleh Pemerintah kurang diimplementasikan sesuai proporsi yang diamanatkan UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. Desa hanya menggunakan dana desa untuk infrastuktur dan mengesampingkan kemasyarakatan, pemerintah, dan pemberdayaan.

Rencananya, naskah konferensi dengan tema “Hasil Riset untuk Pembangunan, Khasanah Ipteks, dan Reputasi Perguruan Tinggi” akan dipublikasikan di jurnal tahunan LPPM Universitas Andalas Padang.

Menurut Wisnu, produktivitas mahasiswa di bidang penelitian sangat penting untuk mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.




Prestasi membanggakan yang diraih Wisnu tak hanya itu saja. Usut punya usut, anak pertama dari 3 bersaudara ini rupanya punya segudang prestasi. Meski bukan berasal dari keluarga dengan ekonomi yang mapan, Wisnu nyatanya mampu berprestasi berkat keseriusannya dalam berjuang. Ayahnya, Maryoto, bekerja sebagai room boy di salah satu hotel di Semarang sedangkan ibunya sehari-hari berjualan ikan asin di Pasar Jatisari, Kebumen.

Pada Maret 2017, Wisnu didapuk menjadi Mahasiswa Berprestasi 3 FH Unnes sekaligus mapres termuda di Unnes (semester 2). Seminggu kemudian, ia menjadi pemakalah di internasional conference Iscombus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Selanjutnya, April 2017, ia kembali mendapatkan kesempatan menjadi pemakalah internasional conference Clinical Legal Education FH Unnes bersama pemakalah lain dari 5 negara.

Di bulan Mei, Wisnu mewakili kampus untuk mengikuti lomba presentasi karya ilmiah di Universitas Mulawarman, Samarinda Kalimantan Timur. Ia dan dua rekan setim mendapatkan Juara 2 Se-Indonesia. Oktober lalu, ia pun menyabet gelar Juara 1 Debat Nasional di Universitas Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan.

Yang terbaru, Wisnu menyabet Best Presentation pada lomba presentasi karya ilmiah nasional di Universitas Muhammadiyah Makassar, Oktober lalu.

Wisnu yang juga merupakan Duta Wisata Kabupaten Kebumen 2017 itu memang dikenal sebagai pembicara untuk motivation training dan pelatihan public speaking yang andal. (*)


Reporter : Wisnu | Editor : BK01/mat | Ref : ekspres

Yuk, Ikuti Lomba Krenova 2018

KEBUMEN ( www.beritakebumen.info ) - Bappeda Kabupaten Kebumen kembali mengadakan lomba kreativitas dan inovasi masyarakat (Krenova) tahun...