Selasa, 31 Oktober 2017

Operasi Gabungan, Tiga Mucikari dan 12 PSK Terjaring Razia





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Polres Kebumen mengamankan tiga mucikari dan dua belas PSK pada Operasi Penyakit Masyarakat “Pekat” gabungan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti. Penggrebekan digelar pada Sabtu (28/10/2017) malam pukul 20.00 hingga 21.30 di Pasar Ayam Tamanwinangun Kebumen.

Personel gabungan meliputi PJU Polres Kebumen, para Polwan, personel Intel, Reskrim dan Sat Sabhara Polres Kebumen grebek praktik prostitusi ilegal di kawasan Pasar Ayam tersebut.

Tiga mucikari yang diamankan masing masing berinisial SM (56), SL (47), SR (46). Ketiganya merupakan ibu rumah tangga warga desa Tamanwinangun Kebumen.

Dijelaskan AKBP Titi Hastuti, penggrebekan ini digelar menyusul adanya laporan masyarakat yang merasa resah.

“Razia ini berdasarkan laporan masyarakat. Kita tindak lanjuti laporan itu. Ternyata benar, kita dapatkan belasan PSK dan tiga Mucikari dalam operasi itu,” kata AKBP Titi, Senin (30/10/2017) pagi.




Dari operasi ini, Kapolres Kebumen berharap, Pasar Ayam tersebut dapat dikembalikan fungsi asalnya.

“Ini, kan aslinya Pasar Ayam. Namun jika dalam posisi tidak beroprasi saat pasaran, digunakan untuk prostitusi terselubung. Semoga dengan adanya razia ini dapat dikembalikan ke fungsi asalnya,” kata Kapolres.

Kapolres Berharap agar para PSK yang terjaring dapat segera insyaf. Hal ini akan dibicarakan dengan Pemda agar para PSK difasilitasi, alternatif alternatif pekerjaannya.

Kepada para mucikari, mereka diancam dengan pasal 296 KUH Pidana, dengan ancaman maksimal 1 tahun 4 bulan kurungan. Sedangkan kepada para PSK, polisi memberikan pembinaan dan akan disidang Tipiring di Pengadilan negeri Kebumen.

Salah satu PSK berinisial SC (29) warga Purwokerto yang terjaring saat operasi, dirinya mengaku kurang lebih satu tahun menjadi PSK di Kebumen karena tidak ada pilihan lain untuk mencari nafkah. Bahkan dirinya sudah berpindah pindah dari kota ke kota menjadi PSK karena tuntutan ekonomi.

“Saya sudah ditinggal suami, bahkan saat saya dalam posisi hamil. Saya sebetulnya tidak ingin jadi PSK. Tapi, mau gimana lagi kebutuhan hidup terus bertambah,” kata SC salah satu PSK.

Sumber: Humas Polres Kebumen


Jangan Panik, Registrasi Kartu Prabayar Sampai 28 Februari 2018. Begini Caranya

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Kementerian Komunikasi dan Informatika memberlakukan Registrasi Nomor Seluler Prabayar yaitu Registrasi Baru Nomor Perdana dan Registrasi Ulang Nomor Lama dengan menggunakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) dan Nomor KK (Kartu Keluarga) mulai tanggal 31 Oktober 2017 dengan batas akhir tervalidasi pada 28 Februari 2018. Tujuan Registrasi tersebut adalah untuk memberikan perlindungan kepada pelanggan jasa telekomunikasi.

Tata cara registrasi tertuang dalam Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 21 Tahun 2017 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 12 Tahun 2016 tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

Registrasi Baru dan Registrasi Ulang secara mandiri dilakukan dengan mengirimkan SMS sesuai dengan format yang ditentukan oleh Operator Seluler. Setelah melakukan Registrasi Baru/Registrasi Ulang, Pelanggan mendapatkan jawaban atau konfirmasi dari Operator Seluler apakah Registrasi dinyatakan valid atau tidak valid dalam waktu 1 x 24 jam.






Registrasi Baru Nomor Perdana
Registrasi Baru Nomor Perdana dimulai 31 Oktober 2017, agar Nomor Perdana aktif harus terlebih dahulu dilakukan Registrasi Baru Nomor Perdana.
Apabila SMS dinyatakan valid, maka dalam waktu 1x24 jam, Nomor Perdana akan diaktifkan oleh provider.
Format Registrasi Baru Nomor Perdana :
  • Indosat : NIK#NomorKK#
  • Smartfren : NIK#NomorKK#
  • Tri : NIK#NomorKK#
  • XL : Daftar#NIK#NomorKK
  • Telkomsel : RegNIK#NomorKK#
Kirim ke 4444

Registrasi Ulang Nomor Lama
Registrasi Ulang dimulai 31 Oktober 2017, dengan batas akhir tervalidasi pada 28 Februari 2018.
Apabila SMS dinyatakan valid, maka nomor akan terjaga aktif.
Format Registrasi Ulang Nomor SIM Lama :

  • Indosat : ULANG#NIK#NomorKK#
  • Smartfren : ULANG#NIK#NomorKK#
  • Tri : ULANG#NIK#NomorKK#
  • XL : ULANG#NIK#NomorKK
  • Telkomsel : ULANGNIK#NomorKK#
Kirim ke 4444

Proses registrasi ini selain bisa dilakukan secara mandiri dengan mengirimkan SMS, bisa juga dilakukan dengan mendatangi gerai Operator Seluler. Namun, untuk kemudahan dan menjaga keamanan identitas, Kementerian Kominfo mengimbau kepada masyarakat untuk melakukan Registrasi Baru dan Registrasi Ulang secara mandiri (atau sendiri). Selain itu diharapkan masyarakat menjaga dokumen pribadinya seperti KTP dan Kartu Keluarga dari pihak-pihak yang tidak bertangung jawab.


Pedoman Satu Menit Registrasi untuk Kenyamanan Seterusnya dapat diunduh disini.



Sumber: kominfo.go.id


Senin, 30 Oktober 2017

Download Pengumuman: Daftar Lengkap Peserta Lolos Seleksi Administrasi SDM PKH 2017

PENGUMUMAN
NOMOR: 09/LJS.JSK.TU.PANSEL/10/2017

HASIL SELEKSI ADMINISTRASI SDM PELAKSANA PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DAN BANTUAN PANGAN NON TUNAI (BPNT) 
TAHUN 2017

1. Kementerian SOsial Republik Indonesia telah selesai melakukan Seleksi Administrasi SDM Pelaksana Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) Tahun 2017, untuk posisi Pekerja Sosial Supervisor, Pendamping Sosial, Pendamping Sosial PKH Akses, Asisten Pendamping Sosial, Administrator Database Provinsi/Kabupaten/Kota, Koordinator Regional, Koordinator Wilayah, Koordinator Kabupaten/Kota dan Koordinator Tenaga Kesejahteraan Sosial Kabupaten/Kota

2. Peserta yang dinyatakan lulus seleksi administrasi akan mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang dan Psikotest yang dilaksanakan pada Minggu, 12 November 2017, selama + 6 Jam, dimulai pukul 06.00 sd 14.00 waktu setempat secara serentak; kecuapi Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku dan Nusa Tenggara Timur dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2017. Lokasi tes akan diumumkan lebih lanjut.

3. Pada saat pelaksanaan tes KOmpetensi Bidang dan Psikotest, para peserta menyerahkan pada petugas pengawas:

  • Foto Copy KTP atau Surat Keterangan Domisili
  • Foto Copy Ijazah dan Transkrip Nilai yang sudah dilegalisir
  • Surat Rekomendasi dari Dinas Sosial Kabupaten/Kota bagi Pelamar Koordinator Kabupaten/Kota


4. Seleksi kompetensi bidang menggunakan metode tertulis. Seluruh peserta seleksi wajib membawa papan jalan, pensil 2B, peraut pensil dan penghapus pada saat pelaksanaan seleksi.

Jakarta, 30 Oktober 2017
Ketua Panitia Seleksi

ttd

Nur Pujianto








Jika link diatas tidak dapat dibuka, silahkan Klik link alternatif berikut:



Kamis, 26 Oktober 2017

Empat Saksi Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi Disdikpora Kebumen

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai melakukan penyidikan atas tersangka baru anggota Komisi A DPRD Kab Kebumen, Dian Lestari Pertiwi Subekti (DL), pada kasus dugaan suap anggaran proyek di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kebumen APBD tahun 2016.

Pemeriksaan di daerah tersebut dilakukan penyidik KPK, Kamis (26/10/2017) kemarin.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah . (Foto: Rizal Bomantama/Tribunnews.com)




"Untuk kasus suap APBD-P tahun 2016 Kab Kebumen, dengan tersangka DL penyidik memeriksa empat saksi di daerah," ucap Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, Jumat (27/10/2017).

Febri menjelaskan, keempat saksi yang diperiksa itu yakni unsur staf Sekwan DPRD Kab Kebumen dan Kasi Kerjasama Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab Kebumen, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta LBH.

Oleh penyidik KPK, Dian Lestari ditetapkan sebagai tersangka lantaran diduga bersama-sama dengan pegawai negeri sipil di Dinas Pariwisata Kabupaten Kebumen Sigit Widodo, mantan Ketua Komisi A DPRD Kebumen Yudhi Tri dan Sekretaris Daerah Kebumen Adi Pandoyo menerima suap.

Diah diduga menerima suap dari Komisaris PT OSMA Group Hartoyo serta Basikun Suwandi alias Petruk terkait dengan proyek Rp 4,8 miliar untuk pengadaan buku, alat peraga dan peralatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kebumen.

Dalam kasus ini, Diah yang juga mantan Ketua Fraksi PDIP di DPRD Kebumen itu diduga menerima uang Rp60 juta dari Basikun. Peran Diah yakni mengurus dan mencarikan fee pada pihak yang menjadi pelaksana dari anggaran pokir DPRD di Komisi A itu.

Atas perbuatannya, politikus PDIP itu disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau pasal 11 Undang-Undang Nomor 31/1999 sebagaimana diubah dalam Undang-Undang Nomor 30/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

Febri menuturkan Dian merupakan tersangka keenam dari kasus dugaan suap anggaran proyek di Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kebumen. Sementara itu lima orang tersangka lainnya sudah dibawa ke meja hijau.

Empat di antaranya yang sudah divonis di tingkat pertama ialah Sigit Widodo, Yudhi Tri, Adi Pandoyo dan Hartoyo. Sementara Basikun Suwandi alias Petruk masih menjalani proses persidangan. (*/tribun)



Suka Wisata Pantai? Coba Liburan ke Kebumen

Pemancing lokal tengah memancing ikan di Pantai Petanahan yang terletak di Desa Karanggadung, Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Senin (16/10/2017). Pantai Petanahan adalah salah satu obyek wisata pantai di Kebumen yang biasa dikunjungi wisatawan.(KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Azam Fathoni mengatakan wisatawan yang berkunjung ke Kebumen menyukai wisata pantai. Ketertarikan tersebut didasari oleh letak geografis dan keindahan pantai-pantai di Kabupaten Kebumen.

"Jadi kalau kita petakan untuk wisatawan ini kebanyakan ke pantai. Ke gua juga ada, tapi yang lebih banyak ke pantai," kata Azam kepada KompasTravel di Gombong, Kebumen, beberapa waktu lalu.

Azam mengatakan Kebumen memiliki bentang pantai sepanjang 57,8 kilometer di sisi selatan kabupaten. Ia mengatakan obyek wisata pantai memiliki ciri khas yang beragam.

Wisatawan berada di Pantai Menganti yang terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (18/10/2017). Pantai Menganti adalah salah satu obyek wisata pantai di Kebumen yang biasa dikunjungi wisatawan.(KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO)




"Dari panjang pantai 57,8 kilometer ini ada berbagai macam pantai yang tidak sama. Pantai Petanahan punya keindahan sendiri. Jadi semua pantai punya keindahan sendiri," jelasnya.

Menurutnya, ciri khas yang ada seperti di Pantai Petanahan yang memiliki hutan cemara di pinggir pantai. Azam menyebut pantai tersebut sering digunakan untuk pemotretan pranikah.

Namun, Azam tak memaparkan lebih lanjut tentang data kunjungan wisatawan ke Kebumen. Ia mengaku masih kesulitan mendapatkan data kunjungan wisatawan ke obyek-obyek wisata di Kebumen.

Adapun pantai-pantai yang ada di Kebumen seperti Pantai Menganti, Pantai Ayah, Pantai Karang Bolong, Pantai Suwuk, Pantai Petanahan, Pantai Lampon, Pantai Bopong, Pantai Gebyuran, Pantai Surumanis, Pantai Karang Agung, Pantai Pecaron, Pantai Lembupurwo, Pantai Bopong, beberapa pantai lainnya.

Pantai Menganti misalnya, memiliki karakteristik pantai yang berbeda dengan Pantai Suwuk dan Petanahan. Pantai Menganti memiliki daya tarik area perbukitan dan pasir putih.
Bentangan bukit di Pantai Menganti yang terletak di Desa Karangduwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Rabu (18/10/2017). Pantai Menganti adalah salah satu obyek wisata pantai di Kebumen yang biasa dikunjungi wisatawan.(KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO)

Adapun pantai-pantai yang ada di Kebumen seperti Pantai Menganti, Pantai Ayah, Pantai Karang Bolong, Pantai Suwuk, Pantai Petanahan, Pantai Lampon, Pantai Bopong, Pantai Gebyuran, Pantai Surumanis, Pantai Karang Agung, Pantai Pecaron, Pantai Lembupurwo, Pantai Bopong, beberapa pantai lainnya.

Pantai Menganti misalnya, memiliki karakteristik pantai yang berbeda dengan Pantai Suwuk dan Petanahan. Pantai Menganti memiliki daya tarik area perbukitan dan pasir putih.

Sumber: Kompas.com




Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda di Kebumen Dilaksanakan 27 Oktober

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Upacara Bendera Memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tiap tanggal 28 Oktober di Kebumen Dilaksanakan Jumar, 27 Oktober 2017 pagi di Alun-alun Kebumen. Hal itu dikarenakan adanya Surat Edaran Menteri Pemuda dan Olahraga dengan nomor 10.13.1/Menpora/X/2017.




Foto bersama usai upacara. (Foto: fb/Yazid Mahfudz)

"Pada surat edaran tersebut, agar melaksanakan upacara bendera di instansi masing-masing pada hari Sabtu tanggal 28 Oktober 2017 atau hari kerja sebelum/sesudahnya," ujar Plt Sekda Kebumen, Mahmud Fauzi usai upacara.

Mahmud Fauzi mengaku, sebenarnya ada juga surat edaran dari Gubernur Jawa Tengah yang berisi tentang upacara bendera Hari Sumpah Pemuda diselenggarakan 28 Oktober. Namun, surat edaran tersebut terlambat, sehingga pihaknya melaksanakan upacara peringatan Sumpah Pemuda 27 Oktober 2017 sesuai edaran dari Menteri Pemuda dan Olahraga.

"Masalahnya saat edaran dari gubernur datang. Kita sudah rapat, undangan sudah terlanjur menyebar, sehingga kita lakukan hari ini," tegasnya.

Upacara bendera dalam rangka Hari Sumpah Pemuda ke-89 di Alun-alun Kebumen berlangsung khidmat. Bertindak sebegai inspektur upacara Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad. Hadir Wakil Bupati Yazid Mahfudz, Wakil Ketua DPRD Miftahul Ulum, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, Komandan Kodim 0709 Letkol Kav Suep, Plt Sekda Mahmud Fauzi. Serta pimpinan OPD di lingkungan Pemkab Kebumen.(*/inikbm)



Ini Stiker yang 'Menampar' 19 Warga Banyumudal Hingga Tak Mau Lagi Terima Raskin




BUAYAN (www.beritakebumen.info) - Inovasi sederhana namun terbukti efeknya dilakukan oleh Pemerintah Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, Kebumen. Yakni dengan membuat stiker 'khusus' yang ditempel di rumah warga penerima bantuan sosial beras sejahtera (rastra) atau sebelumnya lebih dikenal dengan istilah raskin.

Meski nampak sepele, namun stiker warna kuning bertuliskan "Saya benar-benar keluarga miskin yang layak menerima beras miskin/beras sejahtera. Ya Allah sejahterakanlah saudara kami yang miskin ini, tapi apabila mereka berpura-pura miskin, maka adzab-Mu amatlah pedih" tersebut menampar warga yang sudah mampu untuk tidak lagi meminta jatah raskin/rastra.

Kepala Desa Banyumudal, Eko Supriyatno, mengatakan inovasi tersebut cukup efektif karena ada warga mampu yang tadinya selalu menerima jatah Raskin/Rastra saat ini sudah tidak lagi meminta jatah.

"Dengan adanya stiker ini, ada 19 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengundurkan diri, yang kemudian jatahnya itu dialihkan ke desa lain," terang Eko Supriyatno, pada acara Penilaian Raskin/Rastra Award di Balai Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, Rabu 25 Oktober 2017.

Selain itu, Desa Banyumudal, juga menerbitkan Kartu Raskin/Rastra dengan menggunakan dana desa (DD). Tak hanya itu, pemerintah desa setempat juga berani membayari biaya angkut dari balai desa ke RT/RW dengan bantuan dana desa. Sehingga KPM dapat membeli Rastra dengan harga sesuai ketentuan.(*)



Pelajar Kebumen Jadi Sasaran Gerax

Sosialisasi Cerdas Berinternet dan Deklarasi Gerakan Anti Hoax (Gerax) di SMAN 1 Kebumen, Rabu (25/10/2017).




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Para pelajra di Kebumen menjadi sasaran Gerakan Anti Hoax (Gerax) yang diselenggarakan oleh Polres Kebumen. Deklarasi ini sebagai upaya pencegahan berita bohong alias hoax yang begitu mudahnya viral seiring perkembangan teknologi dan informasi.

Tak hanya itu, menurut Kapolres Kebumen, AKBP Titi Hastuti, Gerax juga bertujuan untuk menangkal penyebaran gerakan radikal melalui media sosial.

Deklarasi Gerak dilaksanakan pertama kali pada 31 Agustus lalu, dengan mengundang tiga orang pelajar dari tiap sekolah se-Kabupaten Kebumen.

"Tiga orang perwakilan sekolah yang kita undang menjadi pionir perintis dari masing-masing sekolah untuk meneruskan kegiatan itu ke teman-temannya yang lain," jelas AKBP Titi Hastuti usai menghadiri Sosialisasi Cerdas Berinternet dan Deklarasi Gerax di SMAN 1 Kebumen, Rabu (25/10/2017).

Kunjungan ke sekolah juga bertujuan untuk mengecek sejauh mana pelaksanaan dari deklarasi yang dilakukan pada Agustus lalu. Sekaligus memantapkan dan mengingatkan kembali para pelajar terkait gerakan tersebut.

Deklarasi besar-besaran juga akan dilaksanakan pada 28 Oktober mendatang dengan menghadirkan seluruh elemen masyarakat. "Akan deklarasi bersama di Alun-Alun Kebumen setelah upacara Sumpah Pemuda," ujarnya.

Memang selama ini Polres Kebumen belum pernah menangani kasus ujaran kebencian. Hanya saja, kata Titi, pihaknya perlu melakukan antisipasi sehingga kejadian yang kerap muncul di daerah lain tidak terjadi di wilayahnya.

"Karena tidak menutup kemungkinan itu juga bisa terjadi di Kebumen. Makanya sebelum itu terjadi kita antisipasi. Kalau kasus yang besar belum ada," tandasnya.

Gerax ini disambut positif oleh para pelajar SMAN 1 Kebumen. Siswi Kelas XI Annisa Noza Salsabila mengatakan, ujaran kebencian banyak yang mengarah ke radikalisme. Radikalisme, kata dia, sangat berbahaya karena dapat menimbulkan perpecahan.

"Dengan danya deklarasi ini kami diajarkan dan dibina untuk mampu memilah mana berita-berita yang baik dan bagaimana kita memilah informasi-informasi yang kita dapatkan sebelum kita sebarkan," pungkasnya. (*/mdk)



Rabu, 25 Oktober 2017

Sempat Terjadi Perlawanan, Tersangka Pencurian dengan Kekerasan Diamankan Polisi




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Pelaku pencurian dengan kekerasan (Curas), dengan korban seorang perempuan, akhirnya berhasil diamankan polisi.
Cukup meresahkan, saat melakukan aksinya, tersangka inisial RM (36) warga kecamatan Kejobong Banjarnegara, memanfaatkan waktu Sholat Jumat, saat lingkungan sepi.

Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti, melalui Kasubbag Humas Polres Kebumen AKP Willy Budiyanto, mengatakan, tersangka diamankan Unit Resmob Polres Kebumen dan Unit Reskrim Polsek Karanganyar pada hari Senin (23/10) sekira pukul 13.30 wib di kecamatan Kejobong Banjarnegara.

Dari hasil penangkapan tersebut, polisi mengamankan barang bukti milik korban berupa sebuah tas warna hitam, dan sebuah Hp Oppo A37 warna Rose Gold.

Dihadapan penyidik, tersangka telah mengakui perbuatannya.

Berdsarkan informasi yang diperoleh, saat kejadian Curas, tersangka memesan kopi dan meminta air di warung milik korban.

“Keterangan korban, saat itu situasi lingkungan sepi, warga sekitar bersiap siap akan mengikuti Sholat Jumat. Nah, saat itulah tersangka memanfaatkan situasi tersebut. Pada saat korban membuatkan kopi dan mengambil air di dalam warungnya, lalu tersangka mengambil tas dan Handphone yang tergeletak di almari kaca,” papar AKP Willy, Kamis (26/10).

Namun pada saat tersangka berusaha kabur, korban memergoki aksinya. “Keduanya saling tarik menarik (perlawanan). Selanjutnya tersangka menangkis tangan korban, sehingga tersangka lolos. Korban mengalami luka memar di lengan tangan kanannya,” imbuh AKP Willy.

Pengakuan kepada polisi, tersangka kesehariannya berprofesi sebagai sopir dan memiliki satu anak. “Modusnya, tersangka ini memanfaatkan situasi sepi. Sebelum melakukan aksinya, tersangka melakukan pengamatan lingkungan. Setelah aman, barulah beraksi,” katanya.

Akibat perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal 365 KUH Pidana mengenai pencurian dengan kekarasan, dengan ancaman kurungan selama lamanya 9 tahun penjara.
(humas/polres kebumen)



Terancam Eksistensinya, Pemkab Tetap Lanjutkan Program Kampung Inggris Kebumen

Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiyono, Kepala BAP3DA Djoenedi Faturakhman di rakor KIK.




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Rakor Penyelenggaraan Kampung Inggris Kebumen (KIK),Kampung Arab Kebumen (KAK),dan Kampung Jawa Kebumen dilaksanakan di Ruang Jatijajar Komplek Pendopo Rumah Dinas Bupati Kebumen, Rabu (25/10/2017). Pada rapat yang dihadiri Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, Kepala Dinas Pendidikan Ahmad Ujang Sugiyono, Kepala BAP3DA Djoenedi Faturakhman, serta sejumlah pejabat lainnya itu terungkap beberapa hal yang 'mengancam' eksistensi KIK.

Dampak terhadap eksistensi salah satu program unggulan Bupati Mohammad Yahya Fuad itu disebabkan adanya peralihan kewenangan pengelolaan terhadap SMK dan SMA dari pemerintah kabupaten ke pemerintah provinsi. Sebab lain, karena masih banyak sekolah yang ragu menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk membiayai kursus siswanya di KIK.

Keraguan sekolah menggunakan dana BOS untuk kegiatan KIK, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kebumen, Ahmad Ujang Sugiyono, karena takut melanggar aturan. Akibatnya, jumlah peserta kursus di KIK mengalami cukup banyak penurunan tahun ini.

Sejak diluncurkan pada 19 Agustus 2016 lalu, hingga Mei 2017 jumlah peserta yang mengikuti kursus di Kampung Inggris Kebumen di Desa Jatijajar, Kecamatan Ayah, mencapai 2.428.




Dengan rincian, periode September-Desember 2016 sebanyak 1.374 peserta. Sedangkan, periode Januari-Mei 2017 jumlah pesertanya menurun menjadi 1.054 peserta. "Mereka berasal dari 147 sekolah dan madrasa. Serta satu sekolah dari Cilacap," kata Ahmad Ujang Sugiyono, dalam pengantarnya.

Meski demikian Pemkab Kebumen akan tetap melanjutkan program Kampung Inggris Kebumen tersebut. Karena menurut survei yang dilakukan dengan responden kepala sekolah/madrasah, pendamping, dan siswa peserta kursus menilai sangat positif terhadap keberadaan Kampung Inggris Kebumen.

"Program Kampung Inggris Kebumen ini layak untuk dilanjutkan," tegas Ahma Ujang Sugiyono.

Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, meminta kepada sekolah dan madrasah untuk tidak ragu menggunakan dana BOS pada kegiatan di Kampung Inggris Kebumen. "Kampung Inggris Kebumen sepertinya pesertanya hampir mutlak tergantung dari BOS," ungkapnya.

Bupati meminta pihak terkait untuk meningkatkan promosi sehingga akan semakin banyak yang mengetahui Kampung Inggris Kebumen. Selain itu, pengelola juga diminta berinovasi dengan membuka kursus kilat, seperti untuk anak SD di akhir pekan. "Kalau selama ini memakan waktu sampai dua minggu, ini dicoba cukup Sabtu dan Minggu," pintanya. (*)



Banyumudal Maju Lomba Rastra Award Tingkat Jateng





BUAYAN (www.beritakebumen.info) - Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, menjadi satu-satunya desa di Kabupaten Kebumen, yang lolos seleksi Rastra Award tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017. Bahkan, desa ini berhasil masuk 15 besar.

Tim Kinerja Rastra Jawa Tengah, yang dipimpin Ngargono, mendatangi langsung desa tersebut, Rabu (25/10/2017). Bersama dengan sembilan orang lainnya, mereka menilai pengelolaan rastra di desa tersebut yang sudah juara tingkat kabupaten.

Tim ini tidak begitu saja percaya pada data yang dilaporkan kepala desa setempat. Namun, mereka akan bertemu langsung dengan warga sasaran. Menurut Ngargono, Desa Banyumudal merupakakn lokasi ke-13 yang dikunjungi tim penilai. "Tahun ini ada 15 desa di Jawa Tengah yang masuk penilaian akhir," ujar Ngargono, pada acara Penilaian Raskin/Rastra Award di Balai Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, Rabu (25/10).

Bupati Kebumen, Mohammad Yahya Fuad, berharap Desa Banyumudal bisa meraih juara 1 pada Rastra Award tingkat Provinsi Jawa Tengah 2017. Harapan itu bukan tanpa alasan, karena pada tahun 2016 lalu Desa Kretek, Kecamatan Rowokele, juga mengikuti ajang yang sama dan berhasil meraih juara 2 tingkat Provinsi Jawa Tengah.

Pada kesempatan itu, Mohammad Yahya Fuad, menyampaikan pada 2017 jumlah penerima Rastra di Kabupaten Kebumen mengalami kenaikan. Yakni mencapai 118.235 KPM, atau bertambah 10.749 penerima dari tahun 2016 sebanyak 107.486 KPM.

"Kami terus berupaya agar program Rastra sesuai indikator kinerja Raskin/Rastra. Yaitu enam tepat, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga, tepat waktu, tepat administrasi dan tepat kualitas," kata bupati.

Bupati berharap, dengan adanya Rastra Award dapat memotivasi dan memberikan penghargaan kepada desa/kelurahan terbaik dalam mengelola Rastra. "Ini menambah semangat kami untuk melaksanakan program raskin secara baik dan benar. Yang berarti juga memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, khususnya warga miskin. Sekaligus untuk mengentaskan atau menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Kebumen," paparnya.

Sebelumnya, Pemkab Kebumen juga telah mendapatkan berbagai penghargaan dalam pengelolaan Rastra. Yakni juara 1 pelunasan tercepat untuk wilayah Sub Divre V Kedu 2015. Juara 2 pelunasan tercepat untuk wilayah Sub Divre V Kedu 2016, juara 2 kategori desa pada Raskin/Rastra Award Tingkat Provinsi Jateng 2016 dan juara 2 Kategori Kabupaten pada Raskin/Rastra Award Tingkat Provinsi Jateng 2016.




Sementara itu, Pemerintah Desa Banyumudal, Kecamatan Buayan, memiliki cara unik agar warganya yang sudah mampu tidak lagi meminta jatah Rastra. Yakni dengan cara membuat stiker yang dipasang di setiap rumah penerima beras bantuan dari pemerintah itu.

Dalam stiker tersebut tertera tulisan "Saya benar-benar keluarga miskin yang layak menerima beras miskin/beras sejahtera. Ya Allah sejahterakanlah saudara kami yang miskin ini, tapi apabila mereka berpura-pura miskin, maka adzab-Mu amatlah pedih".

Kepala Desa Banyumudal, Eko Supriyatno, mengatakan inovasi tersebut cukup efektif karena ada warga mampu yang tadinya selalu menerima jatah Raskin/Rastra saat ini sudah tidak lagi meminta jatah.

"Dengan adanya stiker ini, ada 19 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) mengundurkan diri, yang kemudian jatahnya itu dialihkan ke desa lain," terang Eko Supriyatno.

Selain itu, Desa Banyumudal, juga menerbitkan Kartu Raskin/Rastra dengan menggunakan dana desa (DD). Tak hanya itu, pemerintah desa setempat juga berani membayari biaya angkut dari balai desa ke RT/RW dengan bantuan dana desa. Sehingga KPM dapat membeli Rastra dengan harga sesuai ketentuan.(ori/kebumenekspres)



Orang Gila Bermain Api, Rumah Kosong pun Terbakar





KARANGANYAR (www.beritakebumen.info) - Sebuah rumah kosong di Gg Mangga RT 02 RW 02 Kelurahan/Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen terbakar, Rabu (25/10/2017) sekitar pukul 17.20 WIB. Menurut keterangan warga, penyebab kebakaran adalah orang dengan gangguan jiwa yang membakar serpihan kayu dan langsung merambat ke bagian atas dapur rumah. Dapur berukuran 5 x 7 meter itu pun terbakar.

Kasie Penanggulangan Kebakaran Satpol PP Kebumen, Arif Rahmadi membenarkan peristiwa kebakaran tersebut. "Dari warga diperoleh keterangan, orang dengan gangguan jiwa itu keluar dari dapur rumah persis saat terjadi kebakaran," kata Arif, Rabu malam.

Warga yang mengetahui peristiwa itu langsung melaporkannya ke Pos Pemadam Kebakaran Gombong. Regu Damkar dengan kekuatan 2 armada dan 1 tangki tiba di lokasi tak lama setelah mendapat laporan dan memadamkan api.

"Dalam waktu kurang dari 20 menit api dapat dipadamkan sehingga tidak merambat ke bagian depan dan rumah di sebelahnya," ujarnya.

Rumah yang terbakar tersebut diketahui milik Burhan yang sudah meninggal dunia. (*)


Pemkab Kebumen Targetkan Pugar 5.618 RTLH Sampai Ahir Tahun





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Pemerintah Kabupaten Kebumen menarget 5.618 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dapat dipugar, sesuai dengan alokasi anggaran pemugaran RTLH tahun ini.

Adapaun sumber dana menurut Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman Dinas Perkim LH Kebumen, Kun Pramono, dari berbagai program. "Ada yang dari APBD, Bantuan Provinsi, APBD, sampai CSR," kata Kun Pramono.

Melalui Program Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang Mampu (P2MKM) Pemkab Kebumen mengalokasikan 2.300 RTLH. Dananya menggunakan APBD 2017.  Kemudian dari Kementerian Sosial sebanyak 345 RTLH melalui Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Dana Alokasi Khusus (DAK) melalui Kementerian PUPR sebanyak 453 rumah.

Selanjutnya, dari Bantuan Provinsi Jawa Tengah sebanyak 704 rumah, Dana Desa (DD) 1.754 rumah dan CSR dari BAZNAS, BUMD, BUMN serta swadaya sebanyak 62 rumah. "Sehingga totalnya tahun ini ada 5.618 rumah kita pugar," tegas mantan Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Kebumen, ini.

Kun Pramono, mengungkapkan bantuan untuk bedah rumah dari DAK Kementerian PUPR sebesar Rp 7,5 juta hingga Rp 15 juta. Kemudian, bedah rumah dari Bantuan Provinsi sebesar Rp 15 juta, sedangkan untuk program P2MKM sebesar Rp 10 juta. "Ini yang belum dari bantuan komunitas seperti dari Sedulur Kebumen, ada juga dari Republik Ngapak," imbuhnya.




Ia mengungkapkan, berdasarkan data base tahun 2014 di Kabupaten Kebumen ada 26.908 RTLH yang harus dipugar selama lima tahun. Sampai tahun 2019, pihaknya berharap sebanyak 20.000 RTLH bisa diselesaikan. Sedangkan sisanya dapat diselesaikan sesuai jadwal. "Paling tidak seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen, minimal tuntas RTLH," tegasnya.

Pihaknya berharap, dukungan semua pihak agar semua RTLH yang menjadi target program tersebut dapat diselesaikan. "Harapannya jika program ini berjalan dengan sesuai dengan target, akan mengurangi kemiskinan di Kabupaten Kebumen," tandasnya. (*)


Selasa, 24 Oktober 2017

Pertandingan Perdana, Alkhafi FC Unggul 2-0 Atas Minhajjussalam Aceh

Al Kahfi FC Kebumen (2) VS (0) Minhajussalam Aceh



BANDUNG (www.beritakebumen.info) - Kesebelasan Al Kahfi FC Kebumen berhasil mengalahkan Kesebelasan Minhajussalam Subulussalam dengan skor 2-0 pada pertandingan pertamanya di Liga Santri Nusantara(LSN) 2017 di Bandung, Jawa Barat. Dengan kemenangan tersebut Al Kahfi FC lolos ke babak selanjutnya.


Pertandingan sempat mengalami penundaan. Semula Al Kahfi dijadwalkan bertanding di hari pertama tanggal 23 Oktober 2017, namun karena faktor cuaca pertandingan ditunda esok harinya, Selasa (24/10/2017) sore.

Seri Nasional Liga Santri Nusantara (LSN) 2017 dilaksanakan di kota Bandung di empat stadion, yaitu Siliwangi, Brigif, Arcamanik, dan Lodaya. Sebanyak 32 kesebelasan mengikuti putaran final LSN yang dibagi ke dalam delapan grup dari A sampai H. Masing-masing grup dihuni empat kesebelasan.

Kesebelasan Al Kahfi FC dari Ponpes Al Kahfi Somolangu Kebumen menjadi wakil Kebumen pada Seri Nasional atau putaran final LSN 2017 setelah berhasil menjuarai LSN 2017 Regional Jateng III September lalu setelah mengalahkan rival sekampung halamannya Hisba FC dari Ponpes Al Barokah Somagede Sempor. (bk/mat)



850 Perangkat Desa Kebumen ke Jakarta Menagih Janji Jokowi

Perangkat Desa Kebumen ikut orasi menagih janji Presiden Jokowi di Jakarta, Selasa (24/10/2017).




KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Ratusan perangkat desa Kebumen yang tergabung dalam Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berangkat ke Jakarta hendak menemui Presiden Jokowi. Mereka mengikuti aksi demonstrasi menagih janji Presiden Joko Widodo, Selasa (24/10/2017) bersama dengan perangkat lainnya dari seluruh Indonesia. Para perangkat desa menyuarakan aspirasinya kepada Presiden Joko Widodo yang pernah menjanjikan mereka secara bertahap untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Menurut Ketua 1 PPDI Kebumen, Kasimin, ada 850 anggota PPDI Kebumen yang berangkat ke Jakarta menghadiri Silaturahmi Nasional PPDI itu. Mereka berangkat menggunakan 19 bus dan dua mobil itu berangkat dari Terminal Gombong, Senin (23/10/2017).

Sayang, mereka gagal bertemu Jokowi. Hanya Dirjen Kemendagri yang menyapa para perangkat desa. Selanjutnya, mereka hanya mengirimkan 20 orang sebagai perwakilan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo di istana negara.


Melansir Kebumenekspres, Ketua PPDI Kebumen,Suhardi mengatakan, wajar bila para perangkat desa meminta peningkatan kesejahteraan. Pihaknya berharap agar pemerintahan Jokowi benar-benar menepati janjinya untuk menyejahterakan para perangkat desa. “Hal itu salah satunya dilakukan dengan merealisasikan janjinya untuk mengangkat perangkat desa menjadi PNS, secara bertahap atau minimal disetarakan dengan golongan 2a,” tegasnya.




Kendati terdapat perangkat desa yang pergi ke Jakarta, namun hal itu tidak mengganggu kinerja perangkat dalam melayani masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Desa Roworejo Amir Syarifudin. Pasalnya hanya dua sampai tiga perangkat yang berangkat ke Jakarta. “Benar, perangkat kami juga ada yang berangkat, tapi tidak sampai menganggu pelayanan kepada masyarakat. Sebab hanya dua orang,” jelasnya.

Menurut Amir, kepergian para perangkat desa untuk memenuhi pimpinan negara, merupakan sebuah hak. Artinya perangkat desa mempunyai hak untuk menyampaikan untuk menemui pimpinan negara atau presiden. “Itu hak mereka untuk melakukan itu, yang penting yang di sini dapat melayani masyarakat dengan baik,” ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kebumen Asep Nurdian, menurutnya meski para perangkat pergi ke Jakarta, namun tidak akan pelayanan tidak terganggu. Selain itu para perangkat yang akan berangkat juga tidak akan mendapatkan sanksi dari Pemerintah Kabupaten.”Paling per desa hanya diambil satu atau dua perangkat saja,” ucapnya. (*)



Nyemplung Sumur, Ibu Satu Anak Bunuh Diri Karena Depresi Ditinggal Suami





KLIRONG (www.beritakebumen.info) - Siti Robingah (55), warga Desa Karangglonggong, Kecamatan Klirong ditemukan meninggal di dalam sumur rumah kosong, Minggu (22/10/2017). Ibu satu anak ini diduga nekat bunuh diri dengan cara nyemplung ke dalam sumur diduga karena depresi setelah suaminya meninggal beberapa tahun lalu.

Korban memiliki anak laki laki yang telah menikah dan merantau. Korban tinggal bersama saudaranya di Klirong.

Dari rumah korban, letak TKP ditemukannya korban, kurang lebih berjarak 200an meter.

Kapolsek Klirong, AKP Diyono yang turun langsung memimpin olah TKP bersama Inafis Polres Kebumen, mengungkapkan peristiwa ditemukannya korban sekira pukul 17.30 WIB oleh Muhammad Daldiri (46) saudara korban.

“Saat itu, salah satu keluarga korban hendak mencari keberadaan korban. Namun, saat ditemukan, korban sudah dalam keadaan meninggal di sumur rumah kosong yang pernah ia tinggali,” kata Kapolsek.

“Setelah mendapatkan laporan adanya peristiwa tersebut, pada pukul 19.30 WIB kita melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Korban melakukan aksi bunuh diri dengan cara masuk ke dalam sumur yang ada di dekat rumah korban dengan menggunakan kursi kayu yang diletakan di pinggir sumur,” papar Diyono.




Diyono menuturkan, ketinggian lubang sumur dari tanah yakni sekitar 100 cm. Dari hasil pemeriksaan oleh tim medis dari Puskesmas Klirong 2 tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Korban meninggal diperkirakan sekitar pukul 17.15 WIB,” terangnya.

Setelah selesai melakukan evakuasi dan pemeriksaan, pihaknya kemudian menyerahkan korban kepada pihak keluarga untuk dikebumikan.

Menurut Keterangan dari pihak keluarga, korban beberapa waktu belakangan ini memang tengah mengalami depresi. Sebelumnya korban juga pernah melakukan percobaan bunuh diri, namun berhasil digagalkan,” imbuhnya.

Keterangan dari pihak keluarga, korban mengalami depresiasi setelah suaminya meninggal beberapa tahun lalu. Hingga ditemukan meninggal, sebelumnya, korban masih menjalani pengobatan rutin. (/reskbm)



500 Siswa Penajung Nyoblos di Pilkaos

Pilkaos diikuti 500an Siswa. (Foto: Nasihin)




ALIAN (www.beritakebumen.info) - Sebanyak 500 siswa MTs Khaudlul Ulum penajung, Bojongsari, Alian memberikan hak pilihnya pada Pemilihan Umum Ketua OSIS (Pilkaos) yg diselenggarakan oleh panitia Pilkaos OSIS, Sabtu 21 Oktober 2017. Pilkaos yang diikuti oleh tiga calon yakni, Jauhar Auladi, Siska Endang Lestari, dan Rosyad Abdulloh itu dilaksanakan bersamaan dengan acara peringatan hari santri di sekolah tersebut.

Pemilu berlangsung pukul 09.00 s.d. 11.00 WIB yang sebelumnya diawali dengan upacara peringatan hari santri, mujahadah bersama, dan kampanye terbuka oleh calon ketua osis. Hasil perhitungan suara, Rosyad Abdulloh memenangkan Pilkaos dengan perolehan suara 206. Disusul Jauhar Auladi dengan 156 suara sedang Siska Endang Lestari mendapat 46 suara.

Pembina OSIS, Unggul wijayanto menyampaikan, tujuan dari pilkaos adalah sebagai ajang latihan berdemokrasi siswa di sekolah,sebagai sarana kaderisasi kepengurusan OSIS MTs Khaudlul Ulum.

Subakir, Waka kesiswaan, menambahkan pemilu berjalan cukup demokratis. Partisipasi tinggi dari siswa, karna berbarengan juga dengan hari santri. Maka nuansa kesantrian dari siswa juga terlihat dengan mereka berbusana santri

"Semoga dengan pemilu tersebut dapat menjadi pembelajaran demokrasi bagi siswa dalam menentukan pilihan, dan selamat bagi Rosyad Hasbulloh. Ketua osis terpilih, semoga dengan menambah pengetahuan dan blajar yang lebih dapat menjadikan OSIS lebih maju lebih baik." ujar Subakir. (bk/nas)




Gowes Kemanusiaan Berhadiah Mobil; Penjualan Tiket untuk Bedah Rumah

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Gowes Senangat Pahlawan Peduli Kemanusiaan (GSPPK) akan digelar di Alun-alun Kecamatan Karanganyar, Kebumen, pada 10 Desember 2017 mendatang. Gowes kali ini memerebutkan hadiah utama berupa satu unit mobil Daihatsu Ayla. Bukan sekedar ajang menyalurkan hobi dan olahraga, event ini sekaligus sebagai sarana amal bagi para peserta.

Panitia menargetkan 10.000 peserta dari Kebumen maupun dari luar. Dengan harga tiket tiap peserta Rp 30.000 diperkirakan akan terkumpul dana Rp 300 juta. Dana tersebut sebagian akan digunakan untuk bedah rumah tidak layak huni. Panitia berkomitmen seefisien menggunakan dana yang bersumber dari peserta, sehingga rumah yang dibedah lebih banyak.

“Panitia akan memanfaatkan sisa dana kegiatan ini untuk bedah rumah tidak layak huni di Kebumen, “ ujar Ketua panitia GSPPK Sumaryo, SH kepada wartawan di Meotel Hotel Kebumen Rabu (18/10/2107) malam lalu.




Rencananya, gowes itu akan diikuti oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Kebumen Mohammad Yahya Fuad, serta Forkimpinda Kebumen. Adapun start dan finish di Alun-alun Kebumen. Ada dua rute yang dipersiapkan, yakni rute dengan jarak 10 km dan jarak 20 km. Rute yang sudah dipersiapkan di Kecamatan Karanganyar, Sruweng dan Karanggayam. Rute gowes untuk MTB mulai dari Alun-alun Karanganyar - Karanggayam - Pohkumbang - Klopogodo - Grenggeng - Alun-alun Karanganyar. Sedang untuk sepeda tua atau dataran adalah Alun-alun Karanganyar - Sidoagung - Candi - Plarangan - Karangkemiri - Alun-alun Karanganyar.

Sumaryo menjelaskan, selain mobil, hadiah yang disiapkan panitia antara lain tiga unit sepeda motor, tiga unit kulkas, tiga unit televisi, tiga unit sepeda dan ratusan doorprize lainnya.

Sugeng Budiawan, Ketua panitia III GSPPK Kebumen menambahkan, ide awal kegiatan ini gowes untuk kemanusiaan pengungsi Rohingya. Atas saran Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, melalui kerabat Sugeng, Hendra, Ganjar mengatakan sudah cukup banyak kegiatan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya. Gubernur menyarankan kegiatan ini tetap untuk kemanusiaan, bedah rumah tidak layak huni.

Sugeng Budiawan mengaku tersentuh, ketika melihat rumah tidak layak huni di Kebumen. Karena itu, ia setuju sasaran kegiatan kemanusiaan, diubah untuk penghuni rumah tidak layak huni

Dandim 0709 Kebumen Letkol Kav Sueb SIP dan Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti SSos mendukung kegiatan gowes untuk kemanusiaan. Kabupaten Kebumen sebagai daerah paling miskin kedua di Jateng, memerlukan uluran tangan pihak lain, untuk menanggulangi kemiskinan. Kegiatan semacam ini sangat bermanfaat untuk perbaikan rumah tidak layak huni. (*)





Outlet tiket Gowes Kemanusiaan wilayah Kebumen:
- Gowang (Ari)
- Aryo Motor (bu Taryo)
- Basecamp Rosela (Uut)
- Toko Jaya Kutowinangun (babah Jang)
- Apotek Prembun (Mba Isna).
- Atau bisa menghubungi mas Aries.



Senin, 23 Oktober 2017

Dana Desa Masih Mengendap di Rekening Kas Daerah Rp 77 milyar





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Memasuki triwulan keempat tahun 2017 bulan Oktober, sejumlah desa di Kabupaten Kebumen masih belum mengajukan permohonan pencairan untuk Dana Desa (DD) tahap II. Akibatnya DD masih mengendap di rekening kas daerah hingga mencapai Rp 77 milyar.

Bahkan hingga Senin (23/10/2017) masih terdapat dua desa yakni Candirenggo Kecamatan Ayah dan Desa Jatimulyo Kecamatan Kuwarasan yang belum mengajukan pencairan tahap I. “Adapun nilai total dari kedua DD tersebut yakni Rp 702,5 juta,” tutur Kepala Dispermades P3A Kebumen Moh Amirudin melalui Kasi Pendapatan Desa Heru Siswanto.

Mengutip kebumenekspres, berdasarkan data Dispermades PPPA total DD yang cair pada tahap I senilai Rp 215.037.471.600. Dana tersebut diperuntukkan 447 desa di Kabupaten Kebumen. Sementara untuk tahap II hingga kini baru mencapai 208 desa yang mengajukan pencairan ke Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dengan nilai Rp 66,5 miliar. “Masih 241 desa yang belum mengajukan pencairan DD tahap II, sehingga ada Rp 77.733.035.400 masih di rekening BPKAD," jelasnya didampingi stafnya Yan Setiawan.

Diakuinya, pencairan DD tahap II tahun 2017 kali ini sedikit molor, bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Molornya hal tersebut disebabkan adanya perubahan mekanisme pelaporan DD. Dimana saat ini pelaporan Dana Desa telah menggunakan aplikasi Online Monitoring Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (OM SPAN) dan laporan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 50 tahun 2017. “Kami meminta meminta agar desa segera mengajukan pencairan,” paparnya.

Heru Siswanto menambahkan, proses pengajuan pencairan DD memang tidak ada batas akhir. Kendati demikian bagi desa yang belum diharapkan segara mengajukan. Hal ini berkaitan dengan keberlangsungan proses pembangunan yang sedang berlangsung di masing-masing desa. “Selain itu juga untuk mengantisipasi agar tidak menjadi saldo,” ucapnya. (*)



Ternyata Ini Serangga Aneh di Kebumen yang Hebohkan Dunia

Serangga aneh di Kebumen yang gegerkan dunia. (Foto: Facebook/Gandik)
KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Seorang warganet asal Kebumen, Gandik, menggunggah foto dan video serangga dengan bentuk yang tidak biasa ke media sosial Facebook. Kemunculan serangga aneh di rumahnya ini pun gegerkan jagat dunia maya. Fenomena ini menjadi perbincangan dan viral di berbagai penjuru dunia.

Berikut penampakan foto dan videonya:





Dalam unggahannya tersebut, Gandik menuliskan caption, "Nmbe tumon kupu macem kie." (Baru nemu kupu macam begini).

Sejak diunggah Kamis (19/10/2017) lalu hingga kini, Selasa (24/10/2017), postingan tersebut telah dibagikan sebanyak 189.264 kali dan dikomentari oleh 38 ribu warganet. Bukan hanya dari Indonesia, namun juga banyak komentar dari netizen luar negeri.

Penelusuran BK, hewan tersebut adalah Creatonotos gangis atau ngengat. Bentuknya mirip kupu-kupu, memiliki sayap. Bagian badannya berwarna oranye dan ada 4 'kaki' di bagian ekornya. Ukurannya kecil, seukuran jari kelingking orang dewasa.

Gandik mengaku baru pertama kali melihat 'hewan aneh' yang muncul di rumahnya pada Kamis (19/10/2017) malam sekitar 19.00 WIB itu. (bk)



Santri Bersinergi dengan Polisi, Kapolres Optimis Kebumen Kondusif





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Ribuah santri dari madrasah dan pondok pesantren se-Kabupaten Kebumen mengikuti apel akbar Peringatan Hari Santri Nasional di Alun-alun Kebumen, Minggu (22/10/2017). Melihat antusiasme para santri, Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti yang hadir di acara merasa optimis bahwa Kebumen Kondusif.

Pihaknya meminta kepada para santri di Kebumen untuk bersinergi dengan jajaran kepolisian dalam menjaga kondusifitas.

"Polisi, kan tidak bisa bekerja sendiri dalam menciptakan Kamtibmas, sehingga kita berharap agar santri bersinergi dengan Kepolisian untuk mewujudkan itu," ucapnya.

Di era serba canggih seperti sekarang ini, dengan perkembangan era komunikasi yang serba praktis, Kapolres Kebumen berharap, para Santri supaya bijak dalam memilah informasi.

"Santri di jaman sekarang harus lebih bijak, selektif dalam menerima informasi, jangan asal men-share suatu berita yang belum jelas. Karena banyak informasi yang mengatasnamakan agama, akhirnya dapat memecah belah NKRI. Dalam bersinergi, santri harus ikut mengawal tegaknya kesatuan RI," tukasnya.






Selain itu, dalam rangkaian Apel Akbar, para santri juga berikrar akan setia kepada NKRI, bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa raga membela tanah air dan bangsa Indonesia.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Istilah santri memang asli dari Indonesia, berbeda dengan istilah siswa yang berasal dari Belanda. Sebab itu, penetapan Hari Santri bukan hanya sebagai agenda kepentingan kelompok tertentu. Tetapi kepentingan seluruh bangsa Indonesia. (*)



Pesan Bupati untuk Para Santri





KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - Upacara peringatan Hari Santri Nasional di Kebumen dilaksanakan di Alun-alun Kebumen, Minggu (22/10/2017) pagi. Bupati Kebumen Ir H Mohammad Yahya Fuad, S.E. bertindak langsung menjadi pembina upacara.

Dalam amanatnya, bupati menyambapikan beberapa hal kepada para santri. Pertama, santri Kebumen diminta untuk turut serta dalam menurunkan angka kemiskinan. DImana Kebumen masih menduduki peringkat ke-2 kota termiskin di Jawa Tengah.

"Kebumen menunggu kiprah santri, ladang pengabdian terbentang. Kemiskinan masih menjadi PR kita bersama. Menjaga ahlak generasi muda juga membutuhkan figur-figur tauladan. Karenanya, jadilah santri-santri produktif dan inspiratif," ujar Bupati Mohammad Yahya Fuad.

Kedua, momentum hari santri perlu ditransformasikan menjadi gerakan penguatan paham kebangsaaan yang bersintetis dengan keagamaan. Spirit nasionalisme bagian dari iman perlu digelorakan ditengah arus ideologi fundamentalisme agama, komunis, liberalis maupun sekuler.

Ketiga, santri memiliki moral kesedrahanaan dan menjadi kader anti korupsi.

"Hari santri juga harus digunakan sebagai revitalisasi etos moral kesederhanaan dan spiritualisme sebagai karakter kaum santri. Etos ini penting untuk mencegah korupsi," tegasnya.

Keempat, di era digital saat ini, santri harus menguasai teknologi informasi sebagai salah satu media penyebar menfaat dan kebaikan.

"Santri perlu meminta memanfaatkan teknologi informasi sebagai media dakwah. Serta sarana menyebarkan kebaikan dan kemaslahatan," tandasnya.

Menurut Mohammad Yahya Fuad, era teknologi informasi saat ini memiliki aspek manfaat dan mudharat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah islam. Tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoax. (*)



Sabtu, 21 Oktober 2017

Mayat Pria Mengambang di Sumur Masjid Gegerkan Jama'ah Sholat Jumat

Jenazah setelah diangkat dari sumur.




KARANGANYAR (www.beritakebumen.info) - Warga Karanganyar, Kebumen ditemukan tewas mengapung di sumur komplek masjid Al Mujahidin, Jumat (20/10/2017) siang. Sontak, peristiwa tersebut membuat jamaah Sholat Jum'at geger.

Keterangan dari Kapolres Kebumen AKBP Titi Hastuti melalui Kapolsek Karanganyar AKP Mawakhir, korban yang tewas tercebur sumur adalah Tulus Sunarjo (33) warga setempat.

Penuturan warga kepada polisi, korban menderita gangguan jiwa.

Peristiwa nahas itu pertama kali disaksikan oleh Yogi dan Andri warga setempat saat akan mengikuti jama'ah sholat Jum'at di masjid tersebut.

"Saat itu, saksi Yogi dan Andri akan pergi ke toilet Masjid. Namun saat melintas di dekat sumur, mereka melihat korban sudah mengambang dengan posisi telungkup. Selanjutnya mereka melaporkan ke kami," terang AKP Mawakhir.

Polisi yang datang dibantu para jama'ah sholat Jum'at, selanjutnya melakukan evakuasi menggunakn bantuan tangga dan tali untuk mengangkat tubuh korban.

Namun saat terangkat, jiwanya tidak tertolong.

Penjelasan AKP Mawakhir, dimungkinkan korban meninggal karena penyakit kambuh.

"Saat kami lakukan pengecekan bersama petugas medis, tidak ada tanda penganiayaan. Korban sudah diserahkan kepada pihak keluarga," ucapnya.



Kamis, 19 Oktober 2017

WISUDA KE XIII, STIE PUTRA BANGSA LULUSKAN 218 WISUDAWAN



Soemarno, SE, M.Si Kepala Seksi Akademik dan kemahasiswaa Kopertis 6 Wilayah Jawa Tengah berpose bersama mahasiswa peraih Beasiswa Bidikmisi didampingi Ketua Yayasan, Ketua STIE Putra Bangsa,dan orang tua.(foto:dRiz)

KEBUMEN (www.beritakebumen.info) - STIE Putra Bangsa mewisuda 218 wisudawan, Kamis (19/10/2017) bertempat di Gedung Setda Kabupaten Kebumen dalam Sidang Senat Terbuka yang dipimpin oleh Ketua STIE Putra Bangsa Gunarso Wiwoho, SE., MM.
Acara wisuda ini didasarkan pada Surat Keputusan Ketua STIE Putra Bangsa Nomor 002/Ket/KPTS/I/X/2017 tentang Penetapan Wisuda Program Diploma Tiga (D3) Program Studi Akuntansi dan Jenjang Program Strata Satu (S1) Program Studi Manajemen STIE Putra Bangsa Tanggal 19 Oktober 2017.
Dalam pidato sambutannya, Gunarso Wiwoho menjelaskan bahwa pada wisuda kali ini ada 2 wisudawan penerima beasiswa bidikmisi berhasil lulus dengan predikat cumlaude. Salah satunya adalah Ika Puji Lestari, A.Md yang berhasil lulus dengan IPK 3,96 yang sekaligus sebagai wisudawan terbaik program diploma tiga (D3) Akuntansi, Selain itu untuk wisudawan terbaik dari program Strata satu (S1) diraih oleh Arli Indah Purnamasari dengan IPK 3,97.
Gunarso menambahkan Untuk melahirkan lulusan-lulusan yang berkualitas, STIE Putra Bangsa telah menerapkan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), sesuai dengan ketetapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 73 tahun 2013 tentang penerapan KKNI bidang pendidikan tinggi. Dengan kurikulum tersebut STIE Putra Bangsa diharapkan mampu melahirkan lulusan yang mumpuni dan mampu memenangkan persaingan didunia kerja. Sebab dalam KKNI ini mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu secara formal dalam kurikulum perkuliahan, namun juga mendapatkan skill tambahan yaitu softskill,” Ujarnya.
“Sepanjang kurun waktu 2017 ini, STIE Putra Bangsa mendapatkan tiga surat keputusan akreditasi dari BAN PT, yakni Program Studi S1 Manajemen mendapatkan peringkat terakreditasi B dengan nilai 345, Program Studi D3 Akuntansi mendapatkan peringkat terakreditasi B dengan nilai 343, serta berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 3146/SK/BAN-PT/Akred/PT/IX/2017 yang ditetapkan di Jakarta pada 5 September 2017 lalu, STIE Putra Bangsa memperoleh raihan Peringkat Akreditasi Institusi B,” Tambahnya.
Ika Puji Lestari dalam sambutan yang mewakili wisudawan mengatakan ke depan, kita akan berhadapan dengan dunia kerja yang penuh tantangan. Kita dituntut untuk terus belajar, karena menuntut ilmu tidak berhenti hanya sampai di sini, moment wisuda ini adalah awal langkah kita dalam realitas hidup bermasyarakat. It’s a Long Life Education, pendidikan seumur hidup. Dunia ini dinamis,  karena itu kita dituntut mampu memahami dan menganalisa kondisi di sekitar kita agar tidak tertinggal, ini bukanlah akhir dari segalanya, namun sebagai awal dari lembaran-lembaran lain dengan langkah-langkah besar kita selanjutnya” terang Ika. (BK/dRiz)
Prosesi Sidang Senat Terbuka yang ke XIII STIE Putra Bangsa(Foto : dRiz)





Yuk, Ikuti Lomba Krenova 2018

KEBUMEN ( www.beritakebumen.info ) - Bappeda Kabupaten Kebumen kembali mengadakan lomba kreativitas dan inovasi masyarakat (Krenova) tahun...